Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap semua pihak agar menghargai dan memberi jalan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang melawat ke Sidoarjo, terkait upaya penyelesaian derita warga korban lumpur Lapindo di Sidoardjo, Jatim.
"Saya berharap misi ini sukses dan seluruh birokrasi serta masyarakat membantu," kata Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, di Jakarta, Senin.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jatim, itu, apabila upaya Presiden Yudhoyono sukses, maka interpelasi lumpur Lapindo yang digagas anggota DPR sudah tidak perlu lagi diteruskan.
"Untuk apa interpelasi kalau Presiden ternyata bisa menyelesaikan?" kata Hasyim, seraya menambahkan dukungan PBNU pada rencana interpelasi semata-mata untuk penyelesaian nasib korban.
Sebenarnya, kata Hasyim, Presiden mempunyai "senjata pamungkas" untuk mengatasi krisis, yakni dengan menggunakan posisinya sebagai Kepala Negara yang dapat menetapkan keadaan darurat lokal demi keselamatan rakyat, melakukan terobosan keuangan negara dan mempertanggungjawabkannya kemudian.
"Tanggungan-tanggungan PT Lapindo harus diselesaikan kepada negara," katanya.
Lebih lanjut Hasyim menegaskan PBNU, PWNU Jatim, PCNU Sidoardjo tidak akan memasuki masalah teknis, seperti transaksi dan sebagainya, karena akan mengundang fitnah, apalagi itu bukan wilayah garapan NU dan masyarakat pun sekarang tidak lagi percaya janji.
"Yang menjadi kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar adalah bagaimana negara tidak menelantarkan rakyatnya sendiri dan tidak selalu menguntungkan pihak asing. Dalam hal semacam ini, PBNU pasti bicara, sekalipun mungkin banyak yang tidak suka, karena untuk itulah NU didirikan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007