... salju di Sahara adalah tidak biasa tapi tidak pernah terdengar sebelumnya...

Jakarta (ANTARA News) - Salju turun di Gurun Sahara,  menyelimuti bukit-bukit pasir menumpuk setinggi 40 centimeter.

Salju mulai jatuh di kota Aljazair Ain Sefra pada Minggu dini hari, yang membuat anak-anak berseluncur menuruni lereng.

Salju itu adalah yang ketiga dalam 40 tahun terakhir yang turun di tempat yang terkenal dengan “Gerbang Gurun” itu.

Pada Desember 2016, salju turun di tempat yang sama, menetap selama satu hari. Salju kembali turun pada 2017 di tempat yang sama.

Jauh sebelumnya, pada 1979, terjadi badai salju yang berlangsung selama setengah jam dan menghentikan lalu lintas.

“Jatuhnya salju di Sahara adalah tidak biasa tapi tidak pernah terdengar sebelumnya," kata juru bicara Met Office kepada The Independent.

"Sepertinya gambar bersalju diambil di wilayah yang lebih tinggi di utara wilayah ini, menuju wilayah Atlas, jadi tidak mengherankan jika daerah itu akan melihat salju jika kondisinya benar,” tambahnya.

"Dengan kondisi di Eropa saat ini, yang memberi kami cuaca dingin selama akhir pekan, dorongan udara dingin ke wilayah itu dan semacam kelembaban akan membawa salju itu,” ungkapnya.

Ain Sefra, yang didirikan pada 1881 sebagai kota garnisun Prancis, melihat suhu rata-rata di atas 37 derajat Celcius di musim panas dan telah mencapai rekor terendah -10,2C di musim dingin. Demikian dilansir Independent.co.uk.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018