London (ANTARA News) - Menteri-menteri Inggris harus tunduk pada peraturan baru yang mengatur "perilaku tidak pantas, perundungan atau pelecehan" menyusul skandal asusila di Westminster, kata juru bicara Perdana Menteri Theresa May, Selasa (9/1).
May memberitahukan kabinetnya bahwa kode etik menteri diperbarui saat mereka mengadakan rapat untuk pertama kalinya setelah perombakan kabinet pada Senin, ungkap juru bicaranya.
"Ada sejumlah perubahan. Itu akan meliputi susunan kata baru untuk memastikan kode etik tersebut benar-benar mencakup perilaku tidak pantas, perundungan atau pelecehan," imbuhnya dalam konferensi pers rutin yang dilansir AFP.
Michael Fallon mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan pada November setelah dituduh meraba-raba seorang wartawan beberapa tahun sebelumnya, mengatakan perilakunya "tidak sesuai dengan standar tinggi" yang dibutuhkan jabatannya.
Wakil May, Damian Green, juga dituduh melakukan perilaku tidak pantas oleh seorang aktivis muda, yang dengan keras disangkalnya. Dia dipecat pada Desember karena berbohong tentang pornografi yang ditemukan di komputernya satu dekade lalu.
Banyak anggota parlemen lainnya diselidiki karena perilaku yang tidak pantas, dan ketua semua partai politik utama sepakat untuk memberlakukan usaha perlindungan baru bagi staf parlemen.
Kode etik menteri juga diubah agar dapat mencakup skandal yang berujung pada pemecatan menteri ketiga di kabinet May pada akhir tahun lalu.
Menteri bantuan internasional Priti Patel terpaksa mengundurkan diri setelah melakukan pertemuan rahasia dengan sejumlah pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, saat berlibur di Israel.
Baca juga: "Reshuffle" kabinet tidak ganggu hubungan Indonesia-Inggris
Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018