Wamena (ANTARA News) - Massa pendukung salah satu pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua, Selasa, merusak kantor KPUD, tujuh mobil dan dua motor serta mengakibatkan tiga orang terluka terkena panah dan lemparan batu.
Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan demonstrasi yang sudah berlangsung sejak 8 Januari itu terpaksa dibubarkan paksa karena mereka melakukan tindakan anarkis.
"Tadi kami tidak tegas, bubarkan massa, dan menjamin salah satu kandidat untuk langsung melakukan pendaftaran di kantor KPU hingga selesai," katanya.
Menurut dia, massa yang menduduki halaman Kantor KPU Jayawijaya merupakan simpatisan dari salah satu pasangan calon kepala daerah yang tidak mendapat dukungan partai.
Akibat tidak mendapat dukungan partai, massa pendukung atau simpatisan dari calon tersebut mengintimidasi calon lain yang hendak mendaftar sebagai peserta pemilu 2018.
"Calon lain yang tidak memenuhi syarat ini melakukan aksi intimidasi, melarang calon lain untuk tidak boleh mendaftar, akhirnya terjadi benturan antara massa pendukung dan terjadilah pengrusakan terhadap kantor KPU, pengursakan mobil-mobil kita, mobil kandidat, menganiaya salah satu anggota KPU," katanya.
Ia memastikan polisi sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kerusakan-kerusakan pasca amukan massa tersebut, dan polisi akan memanggil koordinator demonstrasi.
"Ini sudah termasuk pelanggaran-pelanggaran kriminal yang perlu kita tidak tegas. Jadi kami lakukan pemeriksaan dahulu tentang kerusakan-kerusakan. Dan itu ada pasal-pasal yang akan menjerat mereka, baik UU KPU dan UU hukum pidana, termasuk perlakuan terhadap anggota Brimob yang menjadi korban terkena lemparan, itu termasuk penganiyaan," katanya.
Ia juga memastikan pada Selasa, polisi akan membubarkan kelompok warga yang memalang Kantor Panwas Jayawijaya.
"Terkait Kantor Panwas Jayawijaya, hari ini kami buka, kemarin kami masih mendalami persoalan yang menyebabkan pemalangan itu (sehingga tidak sempat dibubarkan) dan itu bukan berarti kita membiarkan. Malam ini kita buka," katanya.
Yan Pieter mengatakan telah membangun koordinasi dengan Polda Papua untuk menambah personel pengamanan di Jayawijaya.
"Mungkin besok atau lusa sudah naik untuk antisipasi kondisi ini. Satu kompi, sekitar 90 sekian orang," katanya.
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018