Jakarta (ANTARA News) - Tempat kuliner di kota Bogor bertambah lagi, kali ini berupa restoran yang bangunannya dibuat dari delapan kontainer warna-warni.

Camorra Eat and Drink berawal dari tempat jajan dan mengopi di tempat pencucian mobil. Tempat yang dibuat agar pelanggan cuci mobil tidak bosan menunggu itu akhirnya diperbesar dan diresmikan sebagai restoran sejak 17 Agustus tahun lalu.

Restoran ini terdiri dari tiga lantai dengan pilihan tempat indoor maupun outdoor lengkap dengan rooftop untuk menikmati pemandangan asri di Kota Hujan. Ada banyak sudut cantik untuk berfoto, terutama bagi mereka yang rajin mengunggah foto-foto di media sosial.


"Konsep restorannya adalah tempat yang asyik untuk nongkrong," kata Yunika dari Camorra di Bogor, Selasa.

Meski nama restorannya diambil dari bahasa Italia, ragam makanan yang disajikan di sini tak terbatas pada makanan Barat. 

Untuk memenuhi selera para pengunjung dari segala usia, restoran berkapasitas 250 kursi itu pun memasukkan masakan-masakan Indonesia ke dalam menu.

Camorra Burger 


Pengunjung bisa menikmati ragam makanan seperti burger, pasta, pizza, salad, steak hingga nasi goreng, sup kambing dan ayam taliwang. 

Jika datang beramai-ramai, ada Camorra Burger yang terdiri dari tumpukan roti burger, daging gurih empuk, telur dengan saus keju yang disusun seperti menara. Lembutnya daging dan gurihnya keju berpadu harmonis dengan roti burger yang permukaannya garing.

Steak saos colo-colo 


Kalau mau mencoba makanan Barat dengan cita rasa Indonesia, ada steak dengan pilihan saos colo-colo yang mirip dengan saos kecap untuk sate. 

Camilannya tersedia dengan berbagai pilihan, mulai dari pisang goreng kampung sampai chicken wings.

Ragam minuman di restoran Camorra, Bogor 


Untuk melepas dahaga, Anda dapat menyesap teh, kopi, mocktail, milkshake atau jus segar.

Harga santapan yang ditawarkan di restoran ini berkisar dari Rp20.000 hingga Rp190.000. Tempat makan ini beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 22.00 pada hari kerja, dan tutup pukul 00.00 pada akhir pekan.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018