Padang (ANTARA News) - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Edi Indrizal, M.Si menilai pilwalkot Padang 2018 akan berlangsung sengit karena peta kekuatan kandidat yang ikut berlaga relatif seimbang.
"Kompetisi akan berlangsung seru antara pasangan Mahyeldi-Hendri Septa dengan Emzalmi-Desri Ayunda," kata dia di Padang, Selasa.
Ia menilai dua pasang kandidat yang dipastikan maju masing-masingnya punya keunggulan tersendiri.
"Untuk pasangan Emzalmi-Desri Ayunda keunggulannya adalah diusung tujuh partai politik, sehingga jika pasangan ini menang akan menguntungkan di parlemen dari sisi pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan politik antara eksekutif dengan legislatif,"katanya.
Akan tetapi ia mengingatkan walaupun pasangan Emzalmi-Desri diusung tujuh partai politik mesin partai harus dioptimalkan agar bisa bekerja dengan baik mendulang suara,
"Apalagi sejatinya pilihan masyarakat saat pemilu dengan pilkada tidak sejalan karena pilkada lebih dominan faktor keunggulan figur," lanjut dia.
Ia menilai banyak partai pengusung merupakan ajang pembuktian koalisi besar tersebut apalah memang mampu membawa kemenangan bagi kandidat yang diusung.
"Ketepatan strategi dan kinerja mesin politik partai dan relawan akan berperan besar dalam menentukan siapa yang akan tampil sebagai pemenang," katanya.
Pada sisi lain ia menilai pasangan calon wali kota Padang Mahyeldi dan Hendri Septa juga memiliki tiga keunggulan sebagai modal untuk bisa memenangkan pilkada.
"Pertama dari segi komposisi partai, Mahyeldi yang diusung oleh PKS dan Hendri Septa yang diusung oleh PAN sudah memenuhi syarat pencalonan kepala daerah karena jumlah kursi minimal adalah sembilan sementara jika digabung kedua partai punya 10 kursi," kata dia.
Kemudian pasangan ini merupakan perpaduan tokoh muda dengan tua sehingga bisa saling melengkapi apalagi saat ini sedang tren pemimpin muda.
Lalu dari sisi basis massa Hendri Septa memiliki modal cukup besar karena orang tuanya Asli Chaidir saat ini menjabat anggota DPR RI daerah pemilihan Sumatera Barat dengan basis suara dari Kota Padang.
Ini juga disempurnakan dengan mertuanya yang saat ini merupakan anggota DPD RI yaitu Leonardi Harmaini yang juga punya basis massa yang kuat di Padang, kata dia.
"Dengan komposisi ini mesin partai yang dimiliki PAN dan relasi yang dipunyai Hendri Septa diyakini akan memberikan keuntungan secara elektoral," katanya.
Kemudian terkait dengan isu putra daerah dengan kehadiran Hendri maka Mahyeldi yang berasal dari Kabupaten Agam bisa dilengkapi dengan karena Hendri berasal dari Padang.
Sementara Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, Emzalmi - Desri Ayunda telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatera Barat untuk mengikuti pilkada serentak 2018 pada Selasa (9/1).
Emzalmi mengatakan pihaknya siap mengikuti seluruh prosedur yang ada dan berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya.
Emzalmi-Desri diusung oleh tujuh partai politik, di antaranya Partai Golkar, Partai Nasdem, Gerindra, PDIP, PPP, dan Partai Demokrat.
Sementara tiga partai lainnya sebagai pendukung, yakni Partai Hanura, Partai Perindo dan PKB.
KPU Padang membuka pendaftaran pilkada 2018 pada 8 hingga 10 Januari 2018.
Ketua KPU Padang Muhammad Sawati mengatakan ada beberapa persyaratan yang mesti dilengkapi bakal calon kepala daerah yang diusung oleh partai politik.
Di antaranya yakni partai pengusung memiliki jumlah kursi paling sedikit 20 persen dari total jumlah kursi DPRD Padang atau sembilan kursi.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018