Jakarta (ANTARA News) - Perceraian orang tua berpotensi menimbulkan trauma pada anak-anak mereka, terutama bila dalam prosesnya ricuh.


"Tapi semua bergantung pada bagaimana orang tua menjelaskan mengapa ini harus terjadi, bagaimana proses perceraian berjalan apakah damai atau penuh kericuhan, dan juga bagaimana anak-anak menjalani kehidupan setelah perceraian," kata psikolog anak dan keluarga Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., kepada ANTARA News melalui surat elektroniknya, Selasa.


Menurut Vera, perceraian yang berlangsung damai bisa meminimalkan kemungkinan anak mengalami trauma.


Lalu, apakah bercerainya orang tua bisa sampai membuat anak takut menikah?


"Anak yang melihat hubungan orang tua setelah perceraian masih baik-baik saja, cenderung memiliki pandangan yang tetap sehat dan obyektif dalam memandang sebuah perkawinan," ujar Vera.


Baca juga:

Agar kasus gugat cerai figur publik tak korbankan anak

Pengacara ungkap kondisi Ahok saat gugat cerai


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018