Malang (ANTARA News) - Hubungan antar pemain yang tidak harmonis (disharmonis) di tubuh Persema Malang, Jatim, yang memicu beberapa perkelahian antara pemain asing dan lokal, dikhawatirkan akan memperburuk penampilan klub itu di putaran II Liga Indonesia XIII yang digelar Agustus mendatang. Menurut Manajer Persema Bambang DH Suyono, Senin, masalah ini sudah menjadi perhatian pengurus, bahkan sudah dibahas di tingkat manajemen dan segera dilaporkan kepada Ketua Umum Persema Peni Suparto. "Kami tidak ingin kejadian ini terulang kembali, karena akan berpengaruh buruk pada tim, oleh karenanya manajemen akan meminta keterangan dari Pak Rohanda (pelatih)," katanya menanggapi terjadinya aksi perkelahian antar pemain Persema di Malang. Menurut Bambang yang juga Sekkota Malang itu, bagaimanapun juga orang yang paling bertanggungjawab terhadap pemain dan disharmonisasi ini adalah pelatih, sehingga manjemen harus tahu dan meminta keterangan dari pelatih. Ia mengakui, kejadian tersebut berpengaruh buruk terhadap tim dan akan terjadi kesenjangan antara pemain lokal dan asing yang jika tidak segera dituntaskan akan merugikan tim secara keseluruhan. Sementara pelatih Persema Rohanda justru menilai ketegangan antar pemain merupakan kejadian lumrah dan tidak perlu dibesar-besarkan. Seperti diketahui dalam dua kali sesi latihan yang digelar Kamis hingga Jumat malam akhir pekan lalu, terjadi dua kali insiden perkelahian antara salah seorang pemain asing dan pemain lokal. Insiden pertama (Kamis, 21/6) dipicu oleh Chiko Olivares yang bersinggungan dengan Choirul Anam yang dilanjutkan dengan perang mulut dan adu fisik, pemain lain bukannya melerai, tetapi yang muncul justru solidaritas untuk membela kubu masing-masing. Kontak fisik berhenti setelah pelatih Rohanda turun tangan. Pertikaian tidak hanya sampai di situ, karena Franco Hita yang ijin sakit dan tidak mengikuti latihan ternyata menyempatkan datang ke Stadion Gajayana, hingga usai sesi latihan Hita menghampiri Choirul Anam sambil mengucapkan kalimat ancaman. Gelagat ancaman Hita itu diketahui oleh FX. Yanuar dan diapun mendekati Hita yang diikuti pemain lokal lainnya dan hampir menjadi sasaran pemain lokal, namun Hita segera menghindar ke tengah lapangan yang dilihat para official yang melerai mereka.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007