Ponorogo (ANTARA News) - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama personel TNI, Polri dan relawan menghentikan sementara kegiatan evakuasi di lokasi bencana tanah longsor Dusun Gondang, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, karena cuaca buruk.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono, Senin mengatakan, alasan menghentikan kegiatan evakuasi karena cuaca di lokasi tersebut mendung tebal yang dikhawatirkan bisa menimbulkan hujan dan longsor susulan.
"Hari ini kami dari BPBD bersama personel TNI, Polri, ormas, relawan, dan warga setempat melakukan kerja bakti. Namun karena cuaca mendung dan akan turun hujan, maka kami menghentikan kegiatan untuk sementara dan dilanjutkan lagi besok," tutur Budiono.
Masih menurut Budiono, tim gabungan melakukan kerja bakti yang dikonsentrasikan menyingkirkan puing-puing rumah dan material yang longsor menimbun rumah.
"Hari ini tim melakukan kerja bakti menyingkirkan puing-puing. Dan hingga kegiatan dihentikan sementara tadi, sepeda motor yang tertimbun belum ditemukan," katanya.
Sementara itu Soirin (5) pemilik rumah yang tertimbun longsoran mengalami luka memar di kaki karena lari menyelamatkan diri saat terjadi bencana longsor. Korban sudah mendapatkan penanganan tim kesehatan.
"Korban yang selamat Soirin, Misman dan Musiyem mendapatkan bantuan perawatan dan kebutuhan makan dari BPBD dan Dinas Sosial Ponorogo. Wakil Bupati (Soedjarno) juga sudah meninjau langsung ke lapangan," ujar Budiono.
Sebagaimana diberitakan, tanah longsor di Dusun Gondang, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur Minggu (7/1) malam menimbun rumah milik Soirin mengakibatkan dua orang, Ria Lestari (23) dan anaknya Venesia Aulia Andriani (2 bulan) tewas.
Budi menambahkan beberapa tahun yang lalu lahan dengan kemiringan sekitar 45 derajat di belakang rumah Soirin sebenarnya juga pernah longsor, namun tidak menimbulkan korban jiwa. Di lahan berkemiringan terjal tersebut tidak terdapat pohon tanaman keras sebagai penguat tanah.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018