Ngawi (ANTARA News) - Sepuluh kepala keluarga dievakuasi ke tempat yang lebih aman akibat air Sungai Ketonggo yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun meluap hingga menggenangi sejumlah rumah di Desa Tempuran, Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin.
Sukarelawan BPBD Ngawi Priyanto mengatakan bahwa luapan air Sungai Ketonggo tersebut merendam sejumlah rumah warga yang berada di tepian sungai tersebut.
"Air masuk ke dalam rumah warga secara perlahan dan kedalamannya bervariasi. Ada yang 50 sentimeter dan ada juga yang hingga 1 meter," ujar Priyanto kepada wartawan.
Tidak hanya warga yang dievakuasi, tetapi sejumlah ternak juga terpaksa dievakuasi karena kandangnya terendam air.
Menurut dia, banjir yang terjadi di daerah tersebut disebabkan karena curah hujan yang tinggi dan faktor naiknya permukaan air di Sungai Bengawan Madiun. Akibatnya, air dari Sungai Ketonggo tertahan hingga meluap ke permukiman.
Meski terjadi banjir, genangan tersebut bersifat sementara tergantung pada debit Sungai Bengawan Madiun. Jika air Sungai Ketonggo segera masuk ke Bengawan Madiun, banjir di kawasan tersebut cepat surut. Demikian pula, sebaliknya.
Ia menambahkan bahwa kondisi permukaan air di Sungai Bengawan Madiun selama beberapa hari terakhir terpantau sering naik. Hal tersebut disebabkan karena tingginya curah hujan di daerah hulu, seperti lereng Gunung Wilis Kabupaten Madiun dan Ponorogo.
Kondisi tersebut tentu saja memengaruhi ketinggian air Bengawan Solo tempat bermuaranya Bengawan Madiun.
Ketinggian air Bengawan Madiun dan Bengawan Solo di daerah Ngawi dimugkinkan akan berdampak pada daerah hilir, seperti Kabupaten Bojonegoro. Warga di tepian aliran sungai tersebut diminta waspada.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018