New York (ANTARA News) - Dua orang terluka, salah satunya parah, pada pagi hari di dekat puncak Menara Trump di tengah kota Manhattan, kata Departemen Pemadam Kebakaran New York (FDNY), Senin.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berada di Washington pada saat itu.
Meskipun media setempat pada awalnya melaporkan tidak ada korban luka, satu orang menderita luka parah, yang kemungkinan mengancam nyawanya, dan satu lagi mengalami luka ringan, kata petugas pemadam kebakaran setempat.
Eric Trump, salah satu putra presiden, mengatakan di Twitter bahwa kebakaran itu disebabkan oleh api kecil dari listrik pada menara pendingin di atap bangunan.
"Pemadam Kebakaran New York berada di sini dalam beberapa menit dan melakukan pekerjaan yang luar biasa," demikian cuit anak Trump. "Pria dan wanita dari #FDNY adalah pahlawan sejati dan pantas mendapat ucapan terima kasih dan pujian yang paling tulus!" tambahnya.
Kebakaran tersebut dilaporkan melalui telepon beberapa waktu sebelum pukul 7.00 waktu setempat di lantai atas pada bangunan berlantai 68 tersebut, yang merupakan tempat tinggal utama Trump sebelum kemenangan pemilihan umum dan pelantikan hampir setahun yang lalu, demikian departemen kebakaran tersebut.
Lebih dari 90 menit setelah laporan awal, 84 petugas pemadam kebakaran dan 26 kendaraan pemadam masih berada di tempat kejadian itu, demikian juru bicara departemen pemadam kebakaran Ken Reilly, demikian Reuters.
(Uu.KR-DVI/B002)
Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018