Bojonegoro (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur mewaspadai kenaikan air Bengawan Solo di hulu Ngawi, karena akan berpengaruh di daerah hilir Bojonegoro yang sekarang ini ketinggiannya di bawah siaga banjir.

"Kenaikan air Bengawan Solo di Ngawi akan mempengaruhi daerah hilir," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Senin.

Ia menyebutkan ketinggian air Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi masih siaga II-kuning dengan ketinggian mencapai 7,20 meter pukul 18.00 WIB.

Saat ini, kata dia, ketinggian air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) masih di bawah siaga banjir mencapai 12,84 meter, pukul 18.00 WIB (siaga I-13,00 meter).

Oleh karena itu, ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro akan kembali masuk siaga I pada tengah malam. Apalagi, Sebanyak 12 sungai di daerahnya posisi air juga penuh sehingga tidak bisa lancar masuk ke Bengawan Solo.

"Tidak lancarnya aliran air sungai masuk ke Bengawan Solo berpotensi menimbulkan genangan di sekitar bantaran juga muara. Apalagi sekarang diperparah hujan yang terjadi sore tadi," ujarnya.

Ia juga mewaspadai sejumlah tanggul desa, antara lain di Kali Ingas di Kecamatan Kanor dan Baureno, yang kondisinya rusak dan rawan jebol.

Ia meminta camat yang wilayahnya dilalui Bengawan Solo untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa mengkoordinasikan kerusakan tanggul rusak yang rawan jebol.

"Kerusakan tanggul desa membutuhkan perbaikan, sebab mengancam tanaman padi petani kalau air luapan banjir menjebol tanggul," katanya menjelaskan.

Yang jelas, menurut dia, fluktuasi kenaikan air sungai terpanjang di Jawa di daerahnya masih akan terjadi sampai Februari. Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di daerahnya selama Januari-Februari curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir.

Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro menjelaskan adanya kenaikan air di daerah hulu Ngawi, karena sehari lalu di wilayah setempat terjadi hujan deras.

Data di UPT Bengawan Solo menyebutkan ketinggian air di daerah hilir, mulai Babat, Karanggeneng, Laren dan Kuro, semuanya di Lamongan, statusnya masih siaga II-kuning, masing-masing dengan ketinggian 7,36 meter, 5,08 meter, 4,00 merter dan 1,88 meter, pukul 18.00 WIB.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018