Berdasarkan laman resmi BWF yang dipantau di Jakarta, Senin, diketahui pengumuman regulasi ini juga bersamaan dengan peluncuran daftar penamaan gelaran turnamen, pengumuman Guangzhou sebagai kota penyelenggara turnamen BWF Tour Finals 2018 hingga 2021 dan juga pengumuman HSBC sebagai sponsor baru gelaran world tour BWF dari level 1 hingga level 5.
"Ini adalah tonggak penting dalam sejarah federasi. Kami melangkah berani ke masa depan dengan sebuah kemitraan yang akan menentukan bulu tangkis untuk bertahun-tahun mendatang," kata Presiden BWF Poul Erik Hoyer.
Dalam data yang diterima dari Peraatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), sejumlah regulasi baru yang akan mulai diberlakukan pada musim kompetisi 2018 yakni, pertama mengenai struktur turnamen internasional 2018-2021 yang akan terbagi dalam dua "grade" yaitu:
Grade 1
Olimpiade dan BWF Major Events (Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Dunia Junior, Kejuaraan Dunia Junior Beregu/Piala Suhandinata, Kejuaraan Dunia Senior, Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman)
Grade 2
Level 1:
HSBC BWF World Tour Finals (Guangzhou)
Level 2:
HSBC BWF World Tour Super 1000 (Indonesia, China, Inggris/All England)
Level 3:
HSBC BWF World Tour Super 750 (Denmark, Malaysia, China, Jepang, Prancis)
Level 4:
HSBC BWF World Tour Super 500 (Indonesia, Korea, Malaysia, India, Hong Kong, Singapura, Thailand)
Level 5:
HSBC BWF World Tour Super 300 (Thailand, Swiss, Jerman, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Taiwan, Makau, India, Korea)
Level 6:
BWF Tour Super 100 (Indonesia, Prancis, China, Kanada, Jepang, Rusia, Vietnam, India, Belanda, Jerman, Skotlandia).
Kedua adalah kewajiban 12 turnamen dalam setahun yang harus diikuti para pemain baik tunggal atau ganda mulai 2018 di mana para pemain tunggal yang ada di jajaran peringkat 15 besar dunia, serta pemain ganda di 10 besar dunia, berkewajiban untuk mengikuti setidaknya 12 turnamen yang terdiri dari tiga turnamen level 2, lima turnamen level 3, serta empat dari tujuh turnamen level 5.
Ketiga adalah regulasi Servis 1,15 meter yang mengaruskan pemain melakukan servis dengan ketinggian maksimal 1,15 meter dari permukaan lapangan yang akan diuji coba mulai kejuaraan All England 2018 (HSBC BWF World Tour - Super 1000) pada Maret 2018.
Pengukuran sendiri akan dilakukan dengan alat sensor yang dilengkapi dengan sinar inframerah.
Menanggapi aturan baru soal servis ini, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi mengatakan tak terlalu terpengaruh oleh aturan ini.
"Sejauh ini aturan tersebut tidak terlalu jadi masalah untuk tim ganda putra Indonesia. Menurut saya yang agak kesulitan adalah pemain dengan postur yang tinggi, yang 190 cm ke atas," ucap Herry.
Regulasi keempat adalah aturan penayangan siaran langsung yang mewajibkan tuan rumah penyelenggara turnamen level 2, 3 dan 4 untuk memperpanjang durasi siaran langsung dengan ketentuan sebagai berikut:
- Turnamen Level 2
Harus disiarkan dengan total 45 pertandingan (10 pertandingan di babak pertama, 10 pertandingan di babak kedua, 10 pertandingan di babak perempat final, 10 pertandingan di babak semifinal, serta 5 pertandingan di babak final)
- Turnamen Level 3
Harus disiarkan dengan total 29 pertandingan (8 pertandingan di babak kedua, 8 pertandingan di babak perempat final, 8 pertandingan di babak semifinal, 5 pertandingan di babak final)
- Turnamen Level 4
Harus disiarkan dengan total total 25 pertandingan (10 pertandingan di babak perempat final, 10 pertandingan di babak semifinal, 5 pertandingan di babak final).
Regulasi kelima adalah tidak adanya babak kualifikasi pada turnamen level 2 dan level 3 resmi ditiadakan dan kejuaraan-kejuaraan level ini akan dimainkan mulai hari Rabu hingga hari Minggu. Aturan ini sendiri akan dimulai pada kejuaran All England 2018 (HSBC BWF World Tour - Super 1000).
Sementara itu, sistem skor 11x5 yang sempat dimainkan di sejumlah turnamen, masih belum dipastikan kapan akan diterapkan secara resmi. Hal ini masih akan didiskusikan dalam Annual General Meeting (AGM) BWF 2018 yang akan dilangsungkan di Bangkok, pada bulan Mei mendatang.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018