Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) membidik dua medali emas dalam Asian Games 2018 meskipun anggaran pelatnas dari pemerintah tidak sesuai dengan pengajuan.
"Kami mendapatkan target satu medali emas dari pemerintah. Tapi, kami menargetkan dua medali emas yaitu pada kelas 48 kilogram putri dan kelas 62 kilogram putra," kata Ketua Umum PB PABBSI Rosan P Roeslani di Wisma Perwira Marinir, Jakarta, Senin.
Rosan mengatakan harapan PB PABBSI untuk mewujudkan medali emas dalam Asian Games sangat besar menyusul prestasi cabang angkat besi Indonesia dalam Olimpiade Rio 2016 dengan menyabet medali dua medali perak.
"Kami ini pejuang. Apa yang kami terima dari pemerintah akan kami perjuangkan semaksimal mungkin. Tapi, kami tidak semata-mata hanya berharap anggaran dari pemerintah," kata Rosan tentang anggaran rekomendasi tim verifikasi Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk cabang angkat besi sebesar Rp8,932 miliar dari pengajuan sebesar Rp17,649 miliar.
Namun, Rosan mengatakan cabang angkat besi Merah-Putih masih tetap meminta perhatian dari pemerintah menyusul cabang olahraga itu telah ditetapkan sebagai cabang olahraga prioritas, terutama terkait atlet-atlet pelapis.
Wakil Ketua Umum PB PABBSI Joko Pramono mengatakan optimisme cabang angkat besi untuk membidik dua medali emas semakin besar menyusul fasilitas latihan di Wisma Perwira Marini yang berlokasi di Kwitang, Jakarta Pusat.
"Tapi, kami tetap meminta kepada pemerintah untuk memberikan atlet-atlet pelapis Eko Yuli dan Sri Wahyuni karena kami tidak hanya menargetkan prestasi dalam Asian Games, tetapi juga Olimpiade 2020," kata Joko Pramono.
PB PABBSI menetapkan 11 atlet pelatnas jelang Asian Games yang terdiri dari enam atlet putra dan lima atlet putri.
Mereka adalah Surahmat (56 kg), Muhammad Furkon (56 kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), Deni (69 kg), Triyatno (69 kg), dan I Ketut Ariana (77 kg).
Sementara, lima atlet putri adalah Sri Wahyuni Agustiani (48 kg), Syarah Anggraini (53 kg), Dewi Safitri (53 kg), Acchedya Jagadhita (58 kg), dan Nurul Akmal (75+ kg).
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018