"Saya memang masuk dalam daftar penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) tetapi jujur tidak pernah tersirat di pikiran saya bahwa akan dipanggil Bapak Presiden kata Wanda Ata Fani pelajar kelas 8 SMP Negari 4 kota Kupang usai menerima sepeda dari Presiden Joko Widodo.
Ia mengaku saat dipilih oleh Presiden Joko Widodo ke depan panggung dirinya kaget bercampur gugup. Apalagi disuruh menjawab pertanyaan dari orang nomor satu di Indonesia itu tentang jumlah pulau di Indonesia yang banyaknya 1.340 pulau.
Presiden menanyakan siapa dari 1.148 pelajar yang hadir, yang bisa menyebutkan pulau di Indonesia yang jumlahnya lebih dari seribu itu.
"Saat dipanggil saya maju saja, walaupun tidak hafal semua nama-nama pulau yang diminta Bapak Presiden. Tetapi bersyukur karena diminta hanya menyebutkan tujuh dari ribuan pulau itu," tambahnya.
Usai menjawab dengan benar Jokowi pun menyuruh Wanda untuk langsung mengambil sepeda yang memang sudah disiapkan.
"Silakan ambil sepeda di pojokan," kata Jokowi.
Berbeda dengan Wanda, Yohanes Sinaga pelajar Kelas 4 SDN negeri 4 Oebufu mengatakan bahwa sejak Minggu (7/1) malam saat dia mengetahui bahwa dirinya mendapatkan KIP, ia langsung menyampaikan kepada orang tuanya bahwa ia ingin dapat sepeda dari Presiden.
"Tadi saat Bapak Presiden tanya siapa yang bisa ucapkan lima sila Pancasila. Saya langsung angkat tangan dan langsung dipanggil," ujarnya.
Iapun bahagia karena harapannya untuk bertemu presiden dan mendapatkan sepeda dari Jokowi tercapai.
Sementara itu Alfred Moe pelajar kelas 2 SLB Kupang justru tak meminta sepeda kepada Presiden Joko Widodo usai bisa menyebutkan dengan lantang lima sila Pancasila.
"Saya boleh tukar Pak hadiahnya. Saya mau ditukar dengan laptop saja," ujar Alfred kepada Jokowi.
Alfred adalah pelajar SLB yang tak bisa melihat. Jokowi pun menyanggupi akan memberikan laptop sesuai permintaannya.
"Oke nanti saya akan kasih. Tapi karena laptopnya tidak saya siapkan jadi nanti akan saya kasih,?" ujar Jokowi.
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018