London (ANTARA News) - Mauricio Pochettino mengatakan Tottenham tidak bisa memaksa Harry Kane bertahan jika pemain itu ingin pindah ke Real Madrid, sembari menunjuk kasus Philippe Coutinho pindah ke Barcelona sebagai contoh bujuk maut klub-klub top Spanyol.
Liverpool akhirnya menjual Coutinho kepada Barcelona pada harga 142 juta pound setelah pemain Brasil itu terang-terangan ingin pindah ke Camp Nou.
Barca dan Madrid punya sejarah memaksa klub-klub besar Eropa menjual pemain-pemain hebatnya kepada mereka, seperti terjadi pada Cristiano Ronaldo, Luis Suarez, Luka Modric dan Gareth Bale.
Kane berulang kali disebut-sebut bakal pindah ke Madrid musim ini, kendati Spurs mengaku belum berbicara dengan siapa pun.
"I think it is a massive example or massive point to show how this business is, how difficult it is for the clubs to keep their best players," Pochettino said of the Coutinho transfer.
"Liverpool adalah salah satu klub terbaik di dunia dan lihat manakala Coutinho ingin hengkang, betapa sulitnya mempertahan pemain terbaik Anda. Liverpool ingin mempertahankan dia tapi sulit dan lihat apa yang terjadi pada Cristiano Ronaldo dan Manchester United, dan (Zinedine) Zidane di Juventus, (Luis) Figo di Barcelona."
"Banyak contoh itu terjadi, sulit sekali mempertahankan pemain terbaik Anda jika pemain Anda itu menyatakan ingin pindah."
Kane sendiri pernah mengatakan ingin menghabiskan seluruh karirnya di Tottenham dan Pochettino membandingkan dia dengan legenda AS Roma Francesco Totti yang menghabiskan masa seperempat abad bersama klub Serie itu.
Tetapi tetap saja Pochettino menyatakan Spurs tidak bisa memaksa siapa pun bertahan jika dia ingin pindah.
"Harry itu spesial sekali karena dia mencintai Tottenham dan dia selalu bersama Tottenham, tetapi kita bisa cerdas mengelola dia. Pemain itu perlu memilih bertahan di sini, Anda tak bisa memaksa pemain itu tetap di sini."
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018