Bantul, DIY (ANTARA News) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir, mengatakan, produksi beras pada 2017 pada tataran nasional surplus berkat Upaya Khusus atai Upsus.
"Produksi gabah kering giling nasional sekitar enam juta ton, setara dengan beras tiga juta ton, padahal kebutuhannya 2,6 juta ton, sehingga kita surplus," kata Syakir saat hadiri panen raya padi di Bulak Samben Desa Argomulyo, Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, surplus beras nasional 2017 berkat Upsus peningkatan produksi padi di antaranya dengan inovasi-inovasi teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi dengan penerapan teknologi tanam jajar legowo.
Dengan Upsus tersebut, lanjut Kepala Badan Litbang Pertanian, di tataran nasional luas tanam padi bertambah menjadi 1,1 juta Hektare pada Desember 2017.
"Selain di tingkat nasional, surplus beras juga terjadi di DIY, berkat sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah, didukung TNI maka di DIY tiada hari tanpa panen padi dan tiada hari tanpa tanam," katanya.
Oleh sebab itu, kata Muhammad Syakir, pemerintah pusat melalui Kementan terus mendukung kegiatan-kegiatan swasembada khususnya padi yang berkelanjutan agar produksi beras surplus.
"Kegiatan-kegiatan swasembada didukung dengan adanya asuransi pertanian, alat mesin pertanian misalnya traktor, mesin alat tanam padi dan panen padi, kemudian embung serta pendampingan-pendampingan," katanya.
Ia juga mengatakan, Kementan melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di tiap daerah melakukan pendampingan dengan penanaman varietas unggul baru seperti Inpari 30 kepada petani penangkar benih padi.
Dalam safari panen padi di Jawa terutama di DIY ini, Kementan melalui Badan Litbang Pertanian mengawali panen padi di Desa Argomulyo Sedayu seluas 25 Hektare dan Desa Srihardono Pundong Bantul seluas 10 Hektare.
Safari panen padi di Jawa oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang yang didampingi dari BPTP Yogyakarta, Dinas Pertanian DIY dan pejabat Pemda Bantul ini juga untuk memastikan bahwa stok beras aman.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018