Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berpesan kepada pasangan calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada Bali 2018 agar memenangkan perhelatan politik itu secara elegan dan bermartabat.
"Tiga hal yang tidak boleh dilakukan, money politic, kekerasan, dan kampanye hitam. Kalau menang, menanglah secara elegan dan bermartabat, sebab dapat dukungan penuh dari rakyat," kata Pastika, di KPUD Provinsi Bali, di Denpasar, Senin.
Pastika akan hadir pada saat kedua pasangan calon pemimpin formal Provinsi Bali mendaftar. Dia tidak menyatakan dukungan kepada siapapun.
"Kedua-duanya saya dukung. Sebagai gubernur, semua harus saya dukung, karena ini putra-putra terbaik dari Bali," ucap gubernur yang akan mengakhiri masa jabatannya Agustus 2018 itu.
Dia mewanti-wanti agar tahapan Pilkada Bali dapat berjalan dengan "fair", bermartabat, dan damai. "Tidak perlu black campaign, main duit, dan keras-keras. Kalau menang, menanglah secara bermartabat," ujar mantan kepala Polda Bali itu.
Oleh karena itu, Pastika berpesan hal yang sama kepada KPU agar menjamin tahapan Pilkada Bali berjalan damai, aman, dan fair, sebab ketika tidak fair maka berpotensi menimbulkan kekacauan.
Terkait dengan program pembangunan dan visi misi Bali Mandara yang telah dilaksanakan selama dua kali periode kepemimpinannya, dia tidak mempersoalkan pemimpin Bali mendatang ada yang mengadopsi atau tidak.
"Kalau mengadopsi silakan, kalau tidak ya tidak apa-apa, yang penting demi kesejahteraan rakyat kita," kata Pastika.
Paket Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) diusulkan oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Di samping itu juga didukung PKB dan PPP.
Sementara paket Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusulkan oleh empat parpol peraih kursi DPRD Bali yakni Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem. Selain itu juga didukung oleh PKS dan PBB.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018