Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meresmikan pembukaan Pendidikan Bela Negara (PBN) Angkatan Ke-32 di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jabar, Senin.
Nasir dalam sambutannya meminta kepada para kader PBN Angkatan Ke-32 Universitas Siliwangi Tahun Akademik 2017/2018 untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah guyuran informasi yang tidak bisa dibendung.
"Perkembangan teknologi informasi tidak bisa kita bendung lagi. Kita harus waspada terhadap perkembangan teknologi informasi dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bangsa Indonesia," kata Nasir.
Menristekdikti mengingatkan ada empat pilar yang perlu dipertahankan oleh mahasiswa, khususnya pada kader PBN, untuk tetap menjaga wawasan kebangsaan.
"Pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila sebagai ideologi negara, Undang-Undang Dasar 45 sebagai dasar negara, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika," kata Nasir.
Dia mengingatkan kepada para mahasiswa untuk memilah berbagai informasi yang didapat dan tidak terpedaya oleh berita bohong atau hoaks.
"Kita tidak bisa bendung informsi yang masuk. Mahasiswa penting untuk mampu memilahkan informasi yang baik dan tidak baik. Bahkan dengan teknologi berkembang, hoaks muncul. Dengan informasi yang bisa mendistorsi bangsa Indonesia, kita sebagai mahasiswa, bela negara harus kita tingkatkan," kata Nasir.
Menristekdikti meminta kepada seluruh mahasiswa untuk tidak menjadi pribadi yang memecah belah dan selalu berbeda pendapat, melainkan menjadi pendorong perubahan.
"Jadilah pendorong perubahan, jadilah problem solver, bukan pengecut negara, bukan perkeruh negara, dorong perubahan," kata dia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018