Robert Rene Alberts dikonfirmasi dari Makassar, Senin, mengakui memang ada beberapa pemain yang memilih hengkang dari tim "Juku Eja", namun yang paling menyedikan baginya itu harus ditinggalkan sosok pemain seperti Nur Hidayat.
"Saya paling sedih harus kehilangan Nur Hidayat. Pemain ini masih muda dan memiliki prospek cerah di masa yang akan datang," kata pelatih asal Belanda itu.
Ia menjelaskan, kesedihan yang dialami juga karena Nur Hidayat merupakan pemain yang dimaksimalkan potensinya saat bergabung bersama PSM Makassar.
"Saya juga sudah berusaha membuatnya lebih berkembang sejak bergabung dalam tim. Namun kini sudah keluar dari tim dan itu yang membuat saya lebih sedih lagi," jelasnya.
CEO PT PSM, Munafri Arifuddin mengatakan keputusan Nur Hidayat memilih bergabung bersama Bhayangkara FC karena adanya keinginan dari keluarga dan pemain yang bersangkutan untuk bisa menjadi seorang polisi.
Menurut dia, jika ingin mengembangkan karier di sepak bola namun juga tetap memiliki cita-cita menjadi seorang polisi untuk masa depannya, maka memang tempatnya di klub juara kompetisi Liga 1 musim lalu itu.
Sementara Nur Hidayat yang dikonfirmasi terpisah mengatakan jika dirinya juga berharap mendapatkan jam terbang atau waktu bermain yang lebih banyak jika bergabung bersama tim tersebut.
Kondisi itu memang cukup masuk akal karena pada kompetisi lalu, Nur Hidayat kalah bersaing dengan para pemain senior untuk posisi bek seperti Hamka Hamzah, Steven Paulle, Ardan Aras dan lainnya.
Selain itu, pada 2017 dirinya juga lebih sering mendapatkan panggilan memperkuat timnas Indonesia di laga persahabatan ataupun resmi.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018