Surabaya (ANTARA News) - Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jatim, Ir Edy Wahyudi Msi menyayangkan mundurnya konsorsium kontraktor Indonesia dari pengerjaan bentang tengah Jembatan Suramadu, karena menyangkut kebanggaan putra-putri Indonesia dalam proyek tersebut. "Tindakan ini akan mempengaruhi kepercayaan investor asing terhadap kontraktor Indonesia," kata Edy Wahyudi di Surabaya, Minggu. Seperti diketahui, empat BUMN Indonesia yang menjadi sub kontraktor pengerjaan bentang tengah Jembatan Suramadu adalah Waskita Karya, Adhi Karya, Wijaya Karya dan Hutama Karya. "Mundurnya BUMN tersebut karena terlalu rendahnya harga pengerjaan. Tetapi karena sudah disepakati dan dituangkan dalam kontrak, tentu harus dilaksanakan. Ini bukan menyangkut kita tidak membela BUMN Indonesia, tapi menyangkut kepercayaan investor asing kepada Indonesia," katanya. Biaya keseluruhan pengerjaan konstruksi bentang tengah Rp1,7 triliun, murni pinjaman pemerintah Tiongkok. Sedangkan total biaya pembangunan Jembatan Suramadu Rp3,4 Triliun. "Untuk pengerjaan sisi Surabaya dan Madura tidak ada masalah. Sisi Surabaya dikerjakan oleh konsorsium Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya dan Agra Budi. Sisi Madura dikerjakan oleh Waskita Karya, Adhi Karya, Wijaya Karya dan Hutama Karya," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007