Teheran, Iran (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai kerusuhan baru-baru ini di Iran sebagai kesalahan besar kebijakan luar negeri bagi Washington, kata kantor berita Tasnim.
"DK PBB menolak upaya AS untuk membajak mandatnya. Mayoritas anggota menekankan perlunya untuk sepenuhnya melaksanakan JCPOA (kesepakatan nuklir Iran) dan menahan diri dari mencampuri urusan dalam negeri di negara lain. Kesalahan lain kebijakan luar negeri bagi pemerintah (Presiden AS Donald) Trump," kata Zariff di akun Twitternya.
Pada Jumat (5/1), DK PBB menyelenggarakan pertemuan darurat atas permintaan Amerika Serikat guna membahas protes baru-baru ini mengenai kondisi ekonomi di Iran.
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, sedikitnya 20 orang, termasuk warga sipil dan pasukan keamanan, tewas dalam kerusuhan dan ratusan orang ditangkap.
Iran telah menyalahkan Amerika Serikat, Inggris dan Arab Saudi karena menghasut kerusuhan dalam protes baru-baru ini di Iran.
Selain itu, Duta Besar Iran untuk PBB Gholam Ali Khshroo pada Jumat mengutuk debat di DK PBB mengenai protes baru-baru ini di Iran.
"Ini tak lain dari upaya putus-asa pemerintah AS untuk melarikan diri, sebab negara tersebut telah kehilangan moral, wewenang hukum dan politik serta krebilitas di mata masyarakat seluruh dunia," kata Khoshroo saat berpidat dalam pertemuan pada Jumat, Xinhua melaporkan.
(Uu.C003)
Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018