Ada tumpahan minyak, dan kami memajukan upaya penyelamatan."

Beijing (ANTARA News) - Tanker pengangkut minyak Iran yang dijalankan operator pengapalan minyak top negeri itu terbakar dan memuntahkan muatannya ke Laut China Timur pada Minggu, setelah bertabrakan dengan kapal besar China pada Sabtu (6/1), demikian keterangan Pemerintah China.

Tanker Sanchi tanker, yang terdaftar di Panama, tabrakan dengan CF Crystal sekitar 160 mil laut dari lepas pantai dekat Shanghai pada Sabtu menurut pernyataan Kementerian Transportasi China.

Sebanyak 32 kru tanker itu dilaporkan hilang. Tanker tersebut melakukan perjalanan dari Iran menuju Korea Selatan membawa 136.000 ton kondensat, minyak mentah ultra ringan. Jumlah itu setara dengan satu juta barel dengan nilai sekitar 60 juta dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan harga minyak mentah global.

"Sanchi mengapung dan terbakar sekarang. Ada tumpahan minyak, dan kami memajukan upaya penyelamatan," kata Pemerintah Iran, layaknya dikutip Reuters.

Namun, Pemerintah Iran tidak menyampaikan rincian mengenai tumpahan minyak tersebut.

Kementerian negeri itu telah mengirim empat kapal penyelamat dan tiga kapal pembersih ke lokasi sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Korea Selatan juga mengirim satu kapal dan helikopter untuk membantu. Seorang pejabat Penjaga Pantai Korea mengonfirmasi kapal itu masih terbakar pada pukul 13.00. Ia menolak mengindentifikasi karena tidak berwenang bicara dengan media.

Media pemerintah China, CCTV, menunjukkan gambar-gamber tanker terbakar dan asap tebal yang membubung.

Data pelacakan kapal Reuters menunjukkan Sanchi dibuat tahun 2008 dan dikelola oleh National Iranian Tanker Co (NITC). Pemilik terdaftarnya Bright Shipping Ltd.

Tanker itu dijadwalkan tiba di Daesan, Korea Selatan, dari Pulau Kharg di Iran pada Minggu menurut pelacakan kapal Reuters.

Tanker yang disewa oleh Hanwha Total Petrochemical Co Ltd itu memiliki "asuransi luar negeri valid" menurut juru bicara Kementerian Perminyakan Iran Kasra Nouri kepada televisi pemerintah Iran.

Sanchi bertabrakan dengan CF Crystal, yang terdaftar di Hong Kong dan saat kecelakaan sedang membawa 64.000 ton biji-bijian dari Amerika Serikat ke Provinsi Guangdong di bagian selatan China menurut pemerintah.

Sebanyak 21 awak CF Crystal, semuanya berkewarganegaraan Chin, sudah diselamatkan. Kapal itu dijadwalkan tiba 10 Januari menurut data pelacakan kapal Reuters.

CF Crystal, yang dibuat tahun 2011, mengalami kerusakan "tidak kritis" menurut Kementerian Transportasi China.

Tabrakan itu merupakan kecelakaan kedua dalam beberapa tahun yang melibatkan kendaraan yang dioperasikan oleh NITC. Pada Agustus 2016, kapal tanker super Iran menabrak satu kapal kontainer di Selat Singapura, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau polusi.

Penerjemah: Administrator
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018