Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump rupanya terpancing oleh isu kesehatan mentalnya yang kian gencar dihembuskan dengan menandaskan dia pintar sekali dan sangat waras.
Lewat tiga cuitan Sabtu pagi waktu AS dari Maryland di mana dia bertemu dengan para anggota Kongres dari Partai Republik di Camp David, mati-matin menjawab tuduhan yang termuat dalam sebuah buka baru mengenai satu tahun Trump menjadi presiden.
Trump berkata, "Saya jenius sangat stabil".
Sebaliknya dia menuduh para pencelanya hanya menuduh dia mengalami masalah stabilitas mental dan kecerdasan untuk kompensasi dari hasil penyelidikan campur tangan Rusia dalam Pemilu AS 2016 yang sejauh ini gagal mengungkapan bukti bahwa Trump telah berkolusi dengan Rusia.
"Saya kira itu berkualifikasi bukan cerdas, tapi jenius dan seorang jenius yang sangat stabil," tulis dia dalam posting Twitter.
Pertanyaan seputar apakah Trump cukup waras menjadi presiden AS terus merebak selama berbulan-bulan, bahkan kubu Demokrat di Kongres AS mengajukan RUU yang mewajibkan Trump menjalani tes psikologis dan mengundang seorang psikater dari Universitas Yale untuk menyampaikan kesaksiannnya di Kongres.
"Para anggota legislatif mengaku prihatin atas masalah ini, yakni kebahayaan Presiden, bahaya bahwa instabilitas mentalnya mengancam bangsa ini," kata psikiater Dr. Bandy X. Lee seperti dikutip laman CNN.
"Tuan Trump memperlihatkan tanda-tanda gangguan yang rata-rata orang tidak mengalaminya. Dia bisa menjadi sangat tidak stabil dalam waktu sangat cepat. Perlu ada evaluasi neuropsikiatri yang menganalisis kapasitasnya dalam bertugas," sambung dia.
Lee mengaku tidak hanya para anggota legislatif dari Demokrat yang mengkhawatirkan ini karena ada juga dari Partai Republik walau dia enggan menyebutkan namanya.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018