Amman, Yordania (ANTARA News) - Raja Yordania Abdullah II menyerukan upaya Arab guna mendukung Palestina ditingkatkan setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan mengakui Yerusalem ibu kotaa Israel, kata kantor berita Petra seperti dikutip Xinhua.
Dalam satu pertemuan dengan beberapa menteri luar negeri Arab, Raja Abdullah mengatakan ada kebutuhan untuk upaya lebih lanjut mendukung hak rakyat Palestina membela hak sejarah dan hukum mereka di Yerusalem dan dalam mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Raja Yordania ini mengatakan masalah Yerusalem mesti diselesaikan melalui perundingan dan sebagai bagian dari perdamaian yang langgeng antara Palestina dan Israel dengan dasar penyelesaian dua-negara, resolusi internasional dan Gagasan Perdamaian Arab.
Ia menggarisbawahi perlunya mendukung warga Yerusalem dan melindungi identitas Arab di kota itu serta tempat suci Islam dan Kristen.
Yordania, kata Raja Abdullah, Ahad pagi WIB, akan terus menjaga tempat suci di kota itu.
Dalam satu taklimat setelah pertemuan menteri luar negeri Arab di Amman, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kembali menyampaikan penolakan Arab atas keputusan AS itu.
Dia menambahkan negara Arab akan melancarkan upaya lagi guna mencegah pengakuan lebih jauh Yerusalem ibu kota Israel.
"Situasinya sulit dan kami melakukan langkah yang dikaji dengan baik ... pesan kami adalah negara Arab berkomitmen pada perdamaian dan itu melalui penyelesaian dua-negara," kata Safadi selama konferensi itu.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Aboul Gheit mengatakan selama konferensi itu bahwa negara Arab membuat beberapa kemajuan di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.
(C003)
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018