Kairo (ANTARA News) - Jaksa penuntut di Luxor, di bagian selatan Mesir memerintahkan penahanan empat pria menunggu investigasi atas tabrakan balon udara panas yang menewaskan seorang wisatawan asal Afrika Selatan dan melukai beberapa orang lainnya, kantor berita MENA melaporkan pada Sabtu.
Media negara menyebutkan tabrakan pada Jumat, dekat Luxor, terjadi karena kondisi cuaca buruk.
Hembusan angin kuat dan badai pasir melanda negara itu pada Jumat, membuat langit berawan debu di bandar udara Kairo dan memaksa penutupan sejumlah pelabuhan Laut Merah.
MENA tidak menyebutkan apakah dakwaan-dakwaan telah diajukan terhadap keempat pria itu, yang termasuk pilot itu. Sumber-sumber pengadilan mengatakan berdasarkan penyelidikan awal, kecelakaan itu akibat kecerobohan.
Seorang pria Afrika Selatan meninggal dan seorang turis Argentina dan dua turis Prancis dirawat di rumah sakit. Sejumlah wisatawan lainnya juga dibawa ke RS Internasinoal Luxor tetapi diperbolehkan pulang beberapa jam kemudian.
Luxor, sebuah kota yang dikelilingi makam-makam kuno dan situs bersejarah, merupakan salah satu fokus utama industri pariwisata Mesir -- sumber pemasukan kunci yang pemerintah berusaha hidupkan kembali setelah pergolakan politik di negara itu selama beberapa tahun.
Sebanyak 19 orang, sebagian besar turis Asia dan Eropa, tewas dekat Luxor pada 2013 ketika satu balon udara panas terbakar dan bertabrakan setelah ledakan gas saat terbang di udara.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018