Kebakaran juga menewaskan seorang ibu dan dua anaknya yang tidak bisa diselamatkan dari kepungan asap serta api yang berkobar di rumahnya, korban adalah Ny Sri Aminah (35), tewas bersama dua anaknya, Daffa (7) dan Fauzan (3).
Komandan Kodim (Dandim) 0905 Balikpapan Kolonel Infanteri (Inf) Hendri W yang juga tengah mendata bangunan aset milik Kodam VI Mulawarman yang mungkin terkena musibah kebakaran itu membantu merincikan dari data yang diperoleh anak buahnya.
"Di RT 11 itu lima rumah dan laboratorium SDN 003 Balikpapan Kota, RT 12 terbakar 50 buah rumah, RT 13 sekira 30 buah rumah, RT 22 sebanyak 53 buah rumah, dan RT 23 hangus 65 rumah," kata Dandim.
Bangunan RS Tentara dr Hardjanto yang merupakan fasilitas kesehatan milik Kodam VI Mulawarman, hanya berbatas tembok saja dengan lokasi kebakaran. Pasien yang berada di kamar perawatan sempat diungsikan sebab panas dari kebakaran sudah mencapai rumah sakit.
Untuk menolong para korban, Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBD) Balikpapan mendirikan tenda-tenda untuk tinggal sementara di halaman samping Balai Kota, atau halaman bekas kantor Polda Kaltim. Setidaknya ada 20 tenda dimana satu tenda ditempati dua keluarga.
Pada pagi hari, semua keluarga sudah mendapat jatah sarapan pagi berupa nasi bungkus. Wali Kota Rizal Effendi juga menjenguk korban, dan kemudian melihat lokasi kebakaran yang juga persis di belakang kantornya, Balai Kota Balikpapan.
Wali Kota juga memerintahkan agar ruang laboratorium SDN 003 Balikpapan Kota segera dibangun ulang agar proses belajar dan mengajar bisa lancar kembali.
Kebakaran yang terjadi di RT 11, 12, 13 dan 22 serta RT 24 Klandasan Ulu pada Jumat pukul 00.10 Wita itu baru bisa dipadamkan empat jam kemudian. Pemadaman dilakukan BPBD bersama pemadam kebakaran dari Pertamina, Chevron, dan Lanal Balikpapan.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018