Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Australia, Warren Truss, akan melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, Senin, untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri Ke-7 dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Marie Elka Pangestu. Keterangan pers Kedubes Australia di Jakarta, akhir pekan lalu menyebutkan Australia berharap adanya kerjasama lebih erat dengan Indonesia guna mengidentifikasi bidang investasi dan perdagangan dua arah dalam konsultasi bisnis tersebut. Kunjungan Menteri Truss ke Jakarta juga untuk mengkaji investasi mereka di Indonesia dan menjajaki kesempatan bisnis lebih lanjut. Duta besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, menjelaskan pertemuan tahunan tingkat menteri perdagangan ini dimulai tahun 2000 untuk memperkokoh hubungan komersial kedua negara. "Pembicaraan akan dipusatkan pada kajian implementasi Kerangka Kerjasama Investasi dan Perdagangan Bilateral (TIF) yang dirintis oleh mantan Menteri Perdagangan Australia, Mark Vaile, dan Marie Pangestu tahun 2000," katanya. Selama di Jakarta, Menteri Truss bersama delegasi bisnis dari Australia akan bertemu dengan Menko Perekonomian Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menneg BUMN Sofyan Djalil dan Menteri Pertanian Anton Apriyantono. Delegasi senior tersebut juga akan mengikuti "Policy Dialog" (Dialog Kebijakan dan "Experts Groups" (Kelompok Ahli) yang diselenggarakan bersamaan dengan diskusi perdagangan pada 25 Juni. Dialog Kebijakan menghimpun para pemimpin kebijakan dan bisnis guna mengidentifikasi langkah-langklah untuk meningkatkan kegiatan komersial dalam sektor-sektor prioritas. Kelompok Ahli yang berkumpul pada Mei 2007 akan menyampaikan saran kepada Menteri Truss dan Menteri Marie Pangestu mengenai langkah praktis untuk mempererat hubungan investasi dan perdagangan bilateral. Perdagangan antara Indonesia dengan Australia terus berkembang dalam tahun-tahun terakhir, dengan nilai perdagangan dua arah saat ini bernilai sekitar 10,4 miliar dolar Australia/tahun. Indonesia saat ini menikmati surplus perdagangan barang dengan Australia senilai 135 juta dolar Australia, dengan ekspor utama ke Australia meliputi minyak mentah, emas non moneter, kertas dan kayu. Impor utama Indonesia dari Australia meliputi gandum, gula, minyak mentah. jasa pendidikan, alumunium, kapas dan hewan ternak. (*)

Copyright © ANTARA 2007