Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Barat akan menerjunkan 21.438 personel untuk mengamankan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Jawa Barat.
"Jumlah kekuatan polda dengan jajarannya kurang lebih 21.438 anggota yang akan diturunkan dalam pengamanan pilkada serentak," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto saat apel gelar pasukan di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat.
Agung mengatakan, polda akan bertindak secara penuh demi kondusivitas dan kelancaran pilkada serentak nanti. Dalam pengamanan ini, personel kepolisian yang diturunkan ke TPS-TPS akan dibantu oleh TNI yang berjumlah 2.700 personel.
Berdasarkan pemetaan Polri, proses pemungutan suara akan menyedot sebagian besar kekuatan, karena berpotensi terjadi konflik.
"Yang paling banyak adalah tahapan pungutan suara, karena kurang lebih 60.000 ribu TPS yang akan tergelar di Jawa Barat," katanya.
Sementara pemetaan wilayah rawan konflik, kata dia, seluruh daerah memiliki karakteristik berbeda. Untuk wilayah yang dianggap rawan, polda akan menerjunkan satu kompi personel dari Brimob dibantu satu kompi aparat TNI.
"Ini masih fleksibel, artinya bagaimana perkembangan nanti. Karena kita belum tahu yang daftar (calon). Jadi kita sudah siap untuk pilkada kondusif," katanya.
Agung optimistis penyelenggaraan pilkada di Jawa Barat akan berjalan kondusif. Ia pun meminta masyarakat untuk menjadikan tahun politik ini sebagai pesta rakyat, di mana warga saling bergembira menentukan jagoannya masing-masing, bukan malah menjadi pemicu konflik.
"Saya percaya dan yakin bahwa rakyat Jawa Barat adalah rakyat yang santun, religius. Insya Allah dengan dibantu seluruh komponen masyarakat pilkada serentak di Jabar aman dan kondusif," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018