Sabang, Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) yang mengguncang pulau terluar Indonesia, Jumat pagi tidak berpotensi tsunami.
Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto menyatakan, gempa magneto 5,1 pada skala Richter terjadi Jumat pagi (5/1) tepatnya pukul 02.57.34 WIB, wilayah Selat Malaka, Kota Sabang, Provinsi Aceh.
"Gempa magneto 5,1 SR pagi tadi tidak berpotensi tsunami dan masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada," kata Siswanto di Sabang, Jumat.
Siswanto menjelaskan, titik koordinat episenter gempa magneto tersebut berada pada pada 6,59 lintang utara (LU) dan 95,46 barat timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 78 km arah utara Kota Sabang, Propinsi Aceh di kedalaman 204 km.
Lebih lanjut katanya, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Sigli, Banda Aceh, Seulimum (Aceh Besar) dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II-III MMI), Sabang I SIG-BMKG (II MMI).
Sebagaimana diketahui, guncangan gempabumi tersebut juga belum diketahui adanya infratruktur yang menimbulkan kerusakan.
Kemudian dijelaskannya, dari kedalaman hiposenter tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia tepatnya di zona Beni off yaitu zona subduksi lempeng yang memiliki sudut tunjaman yang relatif tajam di bawah lempeng Eurasia.
Zona ini dimulai dari lepas pantai di sebelah barat Sumatra hingga terus menukik ke arah timur hingga ke bawah daratan pulau Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran mendatar (strike slip).
Hingga pukul 03.28 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Pihaknya mengingatkan masyarakat di sekitar wilayah Kota Sabang agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018