Jakarta (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyebut perlu adanya pemahaman mengenai frekuensi pemenangan yang sama bagi para calon kepala daerah partai tersebut pada Pilkada 2018.
"Mereka perlu mendapatkan pemahaman dasar, perjuangan dan visi misi dari PKS. Kita berharap adanya frekuensi suhu perjuangan yang sama pada para calon," ujar Sohibul dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Hal itu ia sampaikan mengingat pada Pilkada 2018, kader PKS yang maju sebagai calon kepala daerah hanya 20 persen, sementara 80 persen merupakan individu nonkader.
Sohibul menerangkan, PKS baru mengumpulkan seluruh calon kepala daerah karena posisi strategis Pilkada serentak 2018.
Menurut ia, Pilkada 2018 memiliki dampak sangat besar karena 70 persen pemilih dalam Pemilu 2019 akan terlibat.
"Bahkan pemilihan gubernur di tiga provinsi di Pulau Jawa sudah mencakup 40 persen pemilih," ujar Sohibul menambahkan.
Selain itu dari sisi waktu, Pilkada 2018 merupakan periode untuk memanaskan mesin partai menuju pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019.
"Juni pendafaran Pemilu Legislatif dan Agustus sudah pendaftaran Capres. Pilkada 2018 ajang memanaskan mesin partai agar terus menggelinding, tidak ada jeda menuju 2019," katanya.
Dalam kegiatan konsolidasi tersebut, Sohibul pun menyatakan partainya menargetkan kemenangan sedikitnya 60 persen dalam Pilkada serentak yang akan diselenggarakan di 171 daerah pada tahun 2018.
"PKS menargetkan kemenangan 60 persen. Tapi bukan berarti 40 persen sisanya kita kasih, kita tentu ingin 100 persen," ujar Sohibul.
Sohibul meminta kader PKS di seluruh Indonesia berjuang untuk merealisasikan target tersebut.
Dia juga mengingatkan kepada partai koalisi agar sama-sama memperjuangkan calon yang didukung bersama.
Sejauh ini PKS telah menetapkan sembilan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, 45 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, dan 16 pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018