"Per Desember 2017 sebesar 130 miliar dolar AS, detailnya nanti," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Kamis.
Agus belum merinci penyebab kenaikan cadangan devisa tersebut. Adapun Bank Sentral akan merilis posisi cadangan devisa Desember 2017 secara detail pada 8 Januari 2017.
Posisi cadangan devisa mencerminkan daya stabilitas nilai tukat rupiah. Selama Desember 2017, jika melihat kurs refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), posisi nilai tukar rupiah relatif stabil di kisaran Rp13.500 per dolar AS.
Jika melihat realisasi 2017, sepanjang tahun lalu, nilai tukar rupiah hanya terdepresiasi 0,78 persen, menurut data hingga 21 Desember 2017. Besaran depresiasi yang di bawah satu persen, menurut Agus, mencerminkan stabilitas nilai tukar rupiah yang semakin terjaga dibanding 2016.
Sedangkan dari tingkat gejolak nilai tukar atau volatilitas rupiah, sejak Januari 2017 hingga pertengahan Desember 2017, volatilitas rupiah di bawah tiga persen. Adapun, tingkat volatilitas rupiah itu sejajar dengan ringgit Malaysia dan peso Filipina yang juga menurun volatilitasnya pada tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018