London (ANTARA News) - Andy Roddick menyandang harapan bangsa Amerika Serikat (AS) di Wimbledon dan mengatakan ia merasa sangat percaya diri, meski sadar Roger Federer kembali akan menghadang jalannya. "Agar saya bisa sukses di sini, saya harus bisa mengalahkannya sekali," kata Roddick, yang kemungkinan bertemu dengan Federer di semifinal, kepada wartawan, Sabtu. "Itulah cara saya memandangnya. Anda harus bangun, bekerja keras, dan kembali mencoba. Itulah yang terus saya lakukan," jelasnya. Tenis putra AS berada dalam kondisi menurun sejak Roddick merebut gelar AS Terbuka pada 2003, dan mencapai titik terendahnya di Roland Garros tahun ini ketika sembilan petenis putra mereka tersingkir pada putaran pertama. Roddick, runner-up Wimbledon 2004 dan 2005 setelah dikalahkan Federer dan juga dikalahkannya pada semifinal 2003, tersingkir pada putaran ketiga tahun lalu setelah ditundukkan Andy Murray. Namun, setelah menyewa mantan petenis nomor satu dunia Jimmy Connors sebagai pelatih, petenis AS dengan servis kencang itu kembali ke jalurnya, menang di Queen`s Club untuk keempatkalinya pekan lalu. "Saya ingin segera melupakan tahun lalu. Saya seperti pincang," ujarnya. Setelah kalah dari Igor Andreev di Paris bulan lalu, ia mengatakan pikirannya segera beralih ke lapangan rumput. "Saya kembali merasa sebagai pemain yang bagus saat menginjak lapangan rumput. Ada kegairahan yang sangat nyata," jelas Roddick. "Saya harus berjaga agar tidak terlalu habis-habisan pada dua hari awal," tambahnya. Roddick membantah perkiraan bahwa Federer tengah dalam kondisi rapuh setelah dipermalukan Rafael Nadal pada final Prancis Terbuka bulan lalu. Federer, yang berusaha merebut gelar kelima beruntun di Wimbledon, absen di event lapangan rumput Halle dengan alasan kelelahan. "Saya pastikan ia adalah salah satu pemain bermental terkuat yang pernah kita saksikan. Saya tidak mau mengasihaninya," tegas Roddick. Roddick akan membukan penampilan ketujuhnya di Wimbledon melawan sesama petenis AS Justin Gimelstob, demikian laporan Reuters. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007