Eastbourne, Inggris (ANTARA News) - Justin Henin untuk keduakalinya beruntun merebut mahkota Kejuaraan Eastbourne, Sabtu, setelah mengalahkan Amelie Mauresmo 7-5, 6-7 (4/7), 7-6 (7/2) pada partai final. Kekalahan tersebut membuat persiapan Mauresmo untuk mempertahankan gelarnya di Grand Slam lapangan rumput Wimbledon sedikit terganggu. Henin, juara Prancis Terbuka empat kali dalam lima tahun terakhir, tak terkalahkan dalam delapan pertandingan di Devonshire Park meski harus berjuang di tengah hembusan angin laut pantai selatan yang kencang. Pertandingan imbang yang berjalan selama dua jam 36 menit itu bagikan ulangan final Wimbledon 2006, di mana ketika itu Mauresmo yang muncul sebagai pemenang. "Itu pertandingan yang ketat. Kondisinya sangat berat bagi kami berdua," kata Henin yang telah mengoleksi 34 trofi sepanjang karirnya. Sedangkan Mauresmo, yang akan mulai berjuang di Wimbledon pada Senin (25/6), puas dengan performanya di lapangan rumput meski menyesal karena tidak bisa menang pada final pertamanya di Eastbourne setelah empat kali berpartisipasi. "Saya belum menjalani banyak pertandingan. Hal positif dari pekan ini adalah saya mampu bermain di lapangan rumput dan menemukan ritme permainan saya," kata petenis Prancis yang dua kali merebut gelar grand slam pada 2006. "Saya lolos ke final. Hari ini pertandingan ketat. Saya kecewa, tetapi saya harus tetap positif menghadapi Wimbledon," jelasnya. Mauresmo sepertinya akan bangkit saat tertinggal 2-4 pada set kedua namun bisa menyusul dan merebut set tersebut. Pada set ketiga ia juga melakukan break untuk mengungguli lawan asal Belgia itu. Namun Henin, juara enam grand slam, tampil baik dalam situasi yang genting, mematahkan servis Mauresmo pada kedudukan 4-5. Ketika pertandingan memasuki tiebreak, Henin menunjukkan kehebatannya, merebut kemenangan dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan Mauresmo. Pertandingan itu sendiri menandai kali pertama sejak 1979 final di Eastbourne mempertemukan dua finalis Wimbledon tahun sebelumnya. Terakhir kali hal itu terjadi adalah saat Chris Evert dan Martina Navratilova bertarung pada final Wimbledon 1978 dan final Eastbourne 1979, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007