Yogyakarta (ANTARA News) - Paguyuban pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta sepakat "reresik", gotong royong membersihkan pasar, setiap Kamis Pon.
"Kami sudah bertemu dan kemudian menyepakati akan menggelar kegiatan reresik pasar tiap Kamis Pon yang akan dimulai bulan ini," kata Ketua Paguyuban Pasar Kota Yogyakarta Budi Kusumo di Yogyakarta, Kamis.
Pemilihan waktu Kamis Pon, menurutu dia, mengacu pada sejarah perpindahan Keraton Yogyakarta dari Ambar Ketawang ke hutan Pacetokan berdasarkan Babat Giyanti.
"Reresik" pasar tradisional akan diluncurkan Kamis (18/1) di Pasar Beringharjo sekitar pukul 08.00 WIB dan para pedagang di 29 pasar tradisional lain di Kota Yogyakarta akan serempak mengikutinya.
Meski ada kesepakatan untuk gotong royong membersihkan pasar tiap Kamis Pon, paguyuban pasar menyerahkan jam pelaksanaan reresik sesuai karakter pasar tradisional karena ada beberapa pasar yang baru mulai buka pada sore atau malam hari atau pasar yang buka 24 jam.
"Harinya disepakati tiap Kamis Pon. Namun, waktu pelaksanaannya disesuaikan kegiatan di pasar. Ada yang jam 09.00 WIB, jam 11.00 WIB atau sesuai kesepakatan di pasar tersebut," katanya.
Selain diikuti oleh semua pedagang di pasar, Budi berharap komunitas lain di pasar tradisional seperti pengemudi becak hingga juru parkir bisa ikut terlibat dalam kegiatan reresik pasar tersebut.
"Harapannya, kebersihan di pasar tradisional akan terus terjaga. Dengan demikian, akan semakin banyak pembeli yang datang serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan Yogyakarta yang bersih," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang menyerahkan sepenuhnya penentuan waktu "reresik" pasar kepada pedagang.
"Sudah ada kesepakatan pelaksanaan reresik. Kami hanya memfasilitasi saja. Keputusan semuanya dilakukan atas dasar kesepakatan pedagang melalui paguyuban," kata Maryustion.
Meskipun ada kegiatan bersih-bersih pasar, ia mengatakan, tiap Kamis Pon pasar tradisional tetap buka. "Pasar tetap buka agar kegiatan ekonomi tetap berjalan," katanya.
Selama ini, lanjut dia, kegiatan membersihkan pasar sudah dilakukan di sejumlah pasar meski tidak serentak di seluruh pasar tradisional. Salah satu pasar yang sudah menerapkan kegiatan "reresik" pasar adalah Pasar Karangwaru, yang melakukannya tiap Jumat sore.
"Gerakan ini membutuhkan gaung sehingga semua masyarakat mengetahuinya," katanya, menambahkan bahwa pedagang juga memiliki bertanggung jawab menjaga kebersihan pasar.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018