Jakarta (ANTARA News) - Di kalangan kerabat dan koleganya, Prof Dr Sujudi, Menteri Kesehatan pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) yang wafat sekitar pukul 10.20 WIB, Sabtu (23/6) di RS Pusat Pertamina, Jakarta, merupakan sosok pemimpin dengan konsep pengembangan kesehatan rumah sakit maupun kesehatan masyarakat terukur serta terarah. Demikian komentar dua koleganya, masing-masing mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kartono Mohamad dan Dr WVP Kaunang MARS yang kini Direktur RS Ibu dan Anak "Hermina" Depok, Jawa Barat. "Almarhum semasa hidupnya merupakan seorang teman yang sangat baik. Dia itu orang yang lucu dan lugas. Tidak menutup-nutupi kalau bicara. Alias tidak tedeng aling-aling," kata Dokter Kartono Mohammad melalui hubungan telepon selulur dari Medan. Prof Dr Sujudi juga di mata Kartono Mohamad, kalau bicara betul-betul sangat menarik untuk disimak, karena kesantunannya. "Yah, pokoknya dia dokter yang baik. Dia juga sebagai pakar mikrobiologi klinik hebat. Dan satu lagi yang luar biasa, beliau mau mendengarkan usul. Waktu dia menteri, dia selalu mendengar pendapat banyak kerabat," ujar Kartono Momamad. Sementara itu, Dokter Kaunang kepada ANTARA News melanjutkan, almarhum Prof Sujudi merupakan Menteri Kesehatan RI yang baik dan punya komitmen tidak hanya untuk pelayanan kesehatan rumah sakit, tetapi juga buat kesehatan masyaarakat. "Konsep-konsepnya terarah dan terukur di dua bidang itu. Jadi, sebenarnya dia menteri yang "qualified" untuk jabatannya," kata Dokter Kaunang lagi. Sebagai seorang senior, almarhum di mata semua kerabatnya dikenal sebagai sosok teman sangat familiar dan amat baik bagi siapa saja. "Kawan dan koleganya terhampar dari Sabang sampai Merauke. Dia sangat menghargai hubungan kolegial. Biar dia kunjungan resmi ke daerah, tetapi dia selalu mengunjungi koleganya di rumah mereka, secara incognito, tidak resmi," tambah Dokter Kaunang. Mar`ie Muhammad Terharu Jenazah Almarhum Prof Dr Sujudi sekitar pukul 14.45 WIB telah dibawa dari RS Pusat Pertamina ke kediamannya di Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, setelah sebelumnya disemayamkan dan disholatkan dengan Mar`ie Muhammad bertindak sebagai imam. Mar`ie Muhammad merupakan kolega almarhum ketika sama-sama menjadi pembantu Presiden Suharto pada Kabinet Pembangunan VI dan saat itu menjabat Menteri Keuangan. Kepada pers, Mar`ie Muhammad tak dapat menyembunyikan keterharuannya yang mendalam atas kepergian almarhum. Keduanya selain berkawan akrab sejak di Universitas Indonesia (UI), juga sama-sama menjadi pendamping Pak Harto (mantan Presiden RI-red) selaku menteri di era Orde Baru, lalu berlanjut di organisasi Palang Merah Indonesia (PMI). Di PMI Mar`ie Muhammad bertindak sebagai Ketua Umum, sedangkan almarhum menjabat Wakil Ketua Umum. Sebelum menjabat Menteri Kesehatan dari tahun 1993 hingga 1998, almarhum pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI) tahun 1988-1994. Almarhum dijadwalkan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibatan, Jakarta Selatan, melalui sebuah upacara khusus.(*)
Oleh
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007