Menurut Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Jepara Pujo Prasetyo di Jepara, Rabu, korban tenggelam bernama Nur Afidin (8) yang masih duduk di kelas dua SD itu, dikabarkan tenggelam di sungai yang ada di Desa Mayong Lor tersebut sekitar pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan informasi sementara dan bukti pakaian korban di tepi sungai, katanya, korban dimungkinkan hendak mandi di sungai.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, lanjut dia, BPBD Jepara bersama tim gabungan dari Polairud, Polres Jepara, TNI serta Basarnas serta sejumlah relawan melakukan pencairan.
"Masing-masing tim membawa perahu karet, sehingga tersedia peralatan untuk pencarian cukup memadai," ujarnya.
Upaya pencarian akhirnya, lanjut dia, dihentikan pukul 19.30 WIB, karena kondisi yang tidak mendukung, seperti cuaca yang baru saja diguyur hujan sehingga ada peningkatan debit air sungai serta banyaknya warga yang ikut menonton.
Rencananya, lanjut dia, upaya pencarian akan dilanjutkan kembali Kamis (4/1) pagi, mengingat di lokasi kejadian diduga terjadi pusaran air sehingga belum bisa dipastikan apakah korban hanyut atau masih di lokasi kejadian.
"Jika belum juga membuahkan hasil hingga hari keempat, maka akan dilakukan pengurangan personel hingga hari ketujuh jika masih belum ditemukan akan dihentikan," ujarnya.
Terkecuali, lanjut dia, ada permintaan dari keluarga korban dan mendapatkan tanda-tanda keberadaan korban akan dilanjutkan pencarian.
Atas peristiwa tersebut, dia mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai cuaca seperti sekarang dan jangan biarkan anak bermain di sungai terutama ketika debit air sedang meningkat.
"Jika perlu, diberi larangan untuk mandi di sungai demi menghindari kasus tenggelam atau hanyut di sungai," ujarnya.
Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho mengungkapkan, jajarannya juga diterjunkan untuk membantu melakukan pencairan korban.
"Untuk sementara, korban memang belum ditemukan dan pencarian masih akan dilakukan," ujarnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018