"Selama ini adalah garden bahwa kita hanya boleh melihat. dan tentunya sebagai pengunjung fungsinya diubah sebagai park. Pada beberapa kota besar lain kalau di New York ada Central Park kalau di London ada Hyde Park. Kita ingin juga di sini, bukan dilihat tapi juga bisa dinikmati oleh warga dan akan terbentuk dengan sendirinya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Nantinya kawasan Monas yang diinginkan seperti Central Park di New York atau Hyde Park di London, dimana para pengunjung akan dapat menikmati Monas yang difungsikan sebagai taman bermain, katanya.
Dia menginginkan setiap tempat terbuka hijau akan berfungsi yang benar - benar optimal serta bisa dinikmati para warga Jakarta.
"Bisa menikmati rumput -rumput itu untuk yoga, tempat mereka pilates, tempat terbuka untuk aerobik dan dipastikan tetap sesuai dengan keasrian tempat itu sendiri," kata Wagub.
Sebelum dibukanya kawasan Monas tersebut untuk fasilitas terbuka umum, Sandiaga menginginkan adanya edukasi terlebih dahulu kepada publik atau masyarakat Jakarta, terutama terkait sampah.
"Pastikan sosialisasi dulu, justru yang saya perhatikan perilaku dari masyarakat ini yang harus diingatkan, disediakan tempatnya dan sistemnya TSP (tahan, simpan, pungut, red) dengan begitu budaya daripada kita menikmati tempat-tempat terbuka hijau itu sebagai park bukan hanya garden bisa terjadi," kata Sandiaga.
Kebijakan tersebut merupakan gagasan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan masih dalam tahap pembicaraan dengan pihak Monas dan masih melihat sarana serta prasarana terlebih dahulu, katanya.
"Itu ide dari pak Anies. kita ingin sampaikan juga, tantangan hujan juga, ada kondisinya juga kalau digunakan oleh warga dengan tidak merusak estetika dan keasrian yang ada," kata Wagub.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018