Lhoksukon, Aceh (ANTARA News) - Korban banjir di Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara mulai membuka dapur umum sejak Rabu siang.

Lima desa mulai membuka dapur umum, masing-masing Desa Lawang, Siren, Meuria, Hagu, dan Desa Tengku Haji Muda, Kecamatan Matang Kuli.

Dapur umum dibuka di jalan-jalan atau tempat lebih tinggi agar wargaa tidak kelaparan pada situasi seperti ini.

"Dapur umum ini kita buka agar warga bisa menikmati makan siang meski dalam kondisi banjir, karena dapur rumah kami saat ini tidak bisa digunakan untuk memasak," kata Keuchik (Kepala desa) Meuria, Bukhari.

Bukhari mengungkapkan baru menerima bantuan dua sak beras, telur dan mie instan dari Muspika Kecamatan Matang Kuli.

Warga sejumlah desa di Kecamatan Matang Kuli mulai mengungsi ke tempat lebih aman sejak tadi pagi, seperti ke meunasah (surau) dan rumah kerabat yang lebih tinggi.

Ketinggian air yang merendam rumah penduduk bervariasi, antara 50 cm hingga 1 meter. Hujan lokal terus mengguyu sehingga air dipridiksi akan bertambah jika hujan tidak berhenti.

Ketua SAR Aceh Utara Dahlan menyatakan, petugasnya saat ini sudah siaga dan terus memantau kondisi banjir untuk memudahkan evakuasi. "Sejauh ini belum ada permintaan evakuasi, tetapi kita terus memantau agar lebih cepat saat ada warga yang harus dievakuasi," katanya.

Puluhan desa di lima kecamatan dilanda banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Keuruto dan Sungai Pirak.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018