Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan meminta dukungan prioritas vaksin difteri ke PT Biofarma (Persero) agar dapat melakukan imunisasi dengan cepat dan masif.
"Kita mengharap pada Biofarma untuk memberikan dukungan prioritas. Mengapa harus dilakukan, karena Jakarta akan menjadi tuan rumah dari Asian Games dan jangan sampai ujian besar ini justru menjadi penghambat karena kasus difteri yang merebak," kata Anies di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut pernah terjadi pada Asian Games Tahun 1962, salah satu yang menjadi konsennya adalah merebaknya cacar. Dimana saat itu para mahasiswa ramai - ramai menjadi relawan untuk memberikan vaksin cacar kepada warga supaya tidak menjadi masalah, karena waktu itu sempat dipersoalkan cacar di Jakarta, katanya.
"Jangan sampai penyelenggaraan Asian Games kita ke depan juga dipermasalahkan, karena itu tadi saya sampaikan Jakarta mengharapkan Biofarma memberikan prioritas," kata Gubernur.
Dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan dukungan agar vaksin multidoze untuk Jakarta bisa dijadwalkan penyediaaanya, agar bisa mulai memberikan vaksin pada semuanya, katanya.
"Tapi yang tidak kalah penting bahwa kita mengharapkan penduduk Jakarta, kita akan siapkan kebijakan - kebijakannya harus memiliki bukti mengikuti vaksin lengkap karena di Jakarta ini berkumpul orang dari seluruh Indonesia," kata Anies.
Mereka yang bekerja baik di pemerintahan, swasta maupun sektor lain kalau membawa problem kesehatan dari luar yang punya efek tular maka akan dengan cepat sekali muncul masalah di Jakarta. Selanjutnya akan disiapkan kebijakannya, katanya.
Sepanjang tahun 2017 di Jakarta ditemukan 109 kasus difteri, angka ini meningkat secara signifikan. Pada tahun 2014 sebanyak empat kasus, tahun 2015 sebanyak sepuluh kasus dan tahun 2016 sebanyak 17 kasus.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan 1,9 juta orang yang diimunisasi difteri, naik dari target semula sebesar 1,2 juta orang.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018