Lhokseumawe (ANTARA News) - Ancaman banjir di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, kembali datang setelah beberapa desa di kawasan yang dekat dengan aliran sungai, mulai terendam air sejak semalam (2/1).
Pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 0103 Aceh Utara, menyiagakan para Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk memberikan bantuan dan memantau situasi di lapangan.
Hal ini lantaran mulai meluapnya air dari sungai Krueng Keureto dan mengenangi beberapa desa di wilayah Kecamatan Tanah Luas dan Pirak Timur serta mengancam sejumlah kecamatan lainnya, seperti yang terjadi pada awal Desember 2017 lalu.
Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Fadjar Wahyudi Broto, Rabu, mengatakan, para Babinsa yang disiagakan di setiap Koramil terutama di kawasan yang terancam banjir, untuk terus memantau perkembangan banjir dan membangun komunikasi serta berkordinasi dengan pihak terkait mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.
"Bencana banjir sewaktu waktu dapat terjadi, oleh karena itu kita harus siap dan tanggap untuk menghadapinya. Salah satunya adalah dengan menyiagakan para Babinsa untuk terus memantau daerahnya masing-masing terhadap kondisi terkini masalah banjir agar segera dapat dilakukan tindakan apa yang perlu," ujar Dandim.
Lebih lanjut Letkol Kav. Fadjar, menyebutkan, bahwa saat ini beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, mulai terjadi banjir. Akan tetapi, masyarakat belum ada yang mengungsi karena ketinggian airnya masih berkisar 30 hingga 50 centimeter.
"Namun tidak tertutup kemungkinan, apabila hujan terus terjadi dan sungai meluap, warga terpaksa mengungsi. Nah di sinilah para Babinsa selalu memonitor setiap perkembangan di lapangan dan siap untuk membantu masyarakat," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, banjir besar baru sebulan berlalu, tepatnya awal Desember 2017 lalu, di wilayah Kabupaten Aceh Utara yang mengenangi 19 kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Aceh Utara.
Ribuan warga mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Bahkan Banjir sempat mengenangi ibukota Aceh Utara, Lhoksukon dengan ketinggian air hingga 2 meter.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018