Pematang Siantar (ANTARA News) - RA Sri Sudarini atau Rini S Bono, ibunda navigator cilik Sean Ricardo Gelael (10 tahun) mengatakan ia tidak putus berdoa meminta kepada Tuhan agar melindungi puteranya selama ia mengikuti perlombaan reli mobil di tengah perkebunan. "Ya Allah, ia baru berusia 10 tahun tapi ia sudah mengerjakan hal yang dilakukan orang dewasa. Lindungilah ia dan semoga ia berhasi dalam menekuni hobi yang menurun dari ayahnya itu," kata Rini S Bono, mantan artis yang menikah dengan pereli Ricardo Gelael dan melahirkan Sean di Jakarta, 1 November 1996. Ayah dan anak itu bersaing dalam putaran kedua kejuaraan nasional reli mobil (speed rally) yang berlangsung di kawasan perkebunan di Sumatera Utara, 22-24 Juni 2006. Ricardo yang kini berusia 49 tahun adalah juara nasional 2006 sedangkan Sean sebagai navigator mendampingi David Maslen dari Inggris juara pertama pada putaran terakhir reli nasional di Bali, Desember 2006. Namun keduanya yang menjuarai urutan pertama dan kedua Leg 1 Kejurnas Sumut, gagal pada Leg 2. Rini mengatakan, sebagai seorang ibu, ia pasti seperti ibu-ibu lain, yang merasakan amat khawatir menyaksikan anaknya melaju dalam kendaraan dengan kecepatan tinggi, apalagi ia masih seorang bocah. "Hati ibu mana yang tidak khawatir meihat anaknya melaju di tengah hutan begitu. Tapi saya pasrah dan hanya berdoa. Bahkan sebelum ia berlomba pun saya selalu berdoa untuk dia dan Sean pun saya minta agar selalu berdoa kepada Allah," kata Rini mengomentari puteranya, Muhamad Sean, yang selain otomotif, amat hobi dengan sepakbola. Sean, siswa kelas VI SD Cita Buana Cilandak Jakarta, hanya tersenyum mendengar komentar ibunya sementara ia sendiri agak lama bila diwawancarai wartawan, karena ia lebih fasih berbahasa Inggris. "Pelan-pelan kalau mau menanyai dia. Dia kurang faham apalagi bila bicara cepat-cepat," kata Ricardo ketika Sean menerima penghargaan MURI sebagai navigator termuda, ketika kejuaraan reli itu akan dimulai Jumat (22/6). Rini melajutkan, bila memang Sean sudah amat kuat kehendak dan semangatnya menekuni olahraga keras yang menurun dari ayahnya itu, maka ia pun harus mendukungnya. "Saya bahagia ia mendapat penghargaan dari MURI. Saya pun harus mendukung semangatnya dan Sean harus tidak patah semangat dengan kekalahan pada Leg kedua ini," kata Rini, yang banyak membintangi filem layer lebar pada era 80-an. Ricardo Gelael menambahkan, pada 2008 ia ingin agar Sean tidak lagi duduk di sebelah pengemui (driver) sebagai navigator (co-pilot) melainkan sebagai pengemudi dan tidak ada masalah dengan usianya. "Tahun depan ia berusia 11 tahun. Ia akan mendapat surat ijin mengemudi khusus untuk perlombaan, bukan untuk di jalanan umum. Saya sebagai orangtua bertanggung jawab. Itu sudah lumrah seperti dalam jenis lomba go-kart," kata Ricardo. Sean pun dengan cepat menambahkan, ia ingin mengyetir sendiri kendaraan canggih itu. "Saya tidak patah semangat kalau kalah. Jadi saya ingin belajar terus dari papa dan om-om yang sudah berpengalaman," kata Sean, yang akan berguru reli mobil ke Inggris atau ke Norwegia. "Mereka begitu bersemangat, bagaimaa saya mau melarang Sean membalap? Biarlah ia menekuni olahraganya itu dan saya tinggal mendoakan semoga Sean dan ayahnya dilindungi Yang Maha Kuasa," kata Rini.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007