Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan kehadiran KA Bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo merupakan sebuah karya anak bangsa hasil sinergi antar BUMN.
"BUMN bersinergi membangun sebuah transportasi publik bagi masyarakat. KA Bandara merupakan jawaban pemerintah atas tingginya mobilitas penduduk yang tadinya hanya menggunakan kendaraan pribadi atau sarana transportasi lain, namun kini sudah memiliki alternatif transportasi yang lebih nyaman dan menghemat waktu," kata Rini, di Jakarta, Selasa.
Menuru Rini, KA Bandara Soekarno-Hatta mampu memberikan solusi atas tingginya kebutuhan transportasi masyarakat.
Setelah melewati rangkaian uji coba dan tes kelayakan, proyek transportasi massal, Kereta Api Bandara Soekarno- Hatta dinyatakan resmi beroperasi. Peresmian tersebut dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Terminal Kereta Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (2/1).
Selain Menteri BUMN Rini Soemarno, Presiden Joko Widodo juga didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) Edi Sukmoro, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto dan sejumlah pejabat lainnya.
"Kehadiran KA Bandara menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk menggunakan transportasi publik dibandingkan dengan kendaraan pribadi sehingga mampu mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya," kata Rini.
Dijelaskan, dalam struktur proyek KA Bandara ini, terdapat sinergi dan pembagian tugas antara induk perusahaan PT KAI, PT Angkasa Pura II dan anak perusahaan, PT Railink.
PT KAI membangun prasarana untuk menunjang pengoperasian Kereta Bandara dengan track baru sepanjang 12.1 km dari Batuceper - Bandara, lengkap dengan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA), persinyalan dan telekomunikasi kereta api, stasiun (Sudirman Baru, Duri, Batuceper), gardu induk LAA dan dipo pemeliharaan Kereta Rel Listrik (KRL) Railink.
PT AP II membangun stasiun di Bandara dan konektivitas Automated People Mover System (APMS) Skytrain untuk menghubungkan stasiun bandara menuju seluruh terminal keberangkatan penerbangan.
PT Railink yang bertindak sebagai operator KA Bandara melakukan pengadaan sarana, interior stasiun dan kantor, maintenance tools, overhead crane dan rekrutmen pegawai.
Investasi sarana dilakukan PT Railink dengan pembelian electric multiple unit (EMU) atau Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Konsorsium Bombardier Transportation Swedia dan PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) sebanyak 10 trainset KRL (6 car per trainset).
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018