Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) di hari pertama perdagangan pertama 2018, Selasa, ditutup melemah sebesar 16,41 poin setelah mencatatkan rekor pada akhir tahun 2017 lalu.
IHSG BEI ditutup melemah 16,41 poin atau 0,25 persen menjadi 6.339,23, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,15 poin (0,29 persen) menjadi 1.076,22.
"Setelah IHSG mengalami kenaikan hingga mencatatkan rekor baru pada tahun 2017 lalu, saat ini IHSG masuk dalam rentang konsolidasi," kata Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya, di Jakarta, Selasa.
Namun, ia mengatakan bahwa IHSG yang berada dalam area negatif hari ini diperkirakan hanya jangka pendek, mengingat kondisi ekonomi nasional masih cukup kondusif terlihat dari data ekonomi yang dirilis cukup positif. Situasi itu akan mendorong minat investor untuk menempatkan dananya di dalam negeri masih tinggi.
"Inflasi Desember 2017 masih terkendali, diperkirakan tren inflasi rendah masih akan berlanjut pada tahun ini," katanya lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,71 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender Januari-Desember 2017 serta inflasi tahunan (year on year) masing-masing tercatat sebesar 3,61 persen.
Ia menambahkan koreksi harga saham saat ini dinilai wajar, dan pelaku pasar saham dapat memanfaatkan momentum itu untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat fundamental ekonomi nasional cukup baik.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan mengatakan bahwa secara teknikal, harga saham di dalam negeri sudah berada dalam area jenuh beli (overbought) sehingga pergerakan IHSG cenderung mendatar.
Namun, lanjut dia, perdagangan pada awal tahun 2018 terdapat potensi Januari Effect, dengan harga-harga saham cenderung mengalami kenaikan. Diproyeksikan, IHSG akan bergerak pada kisaran 6.256-6.365 poin pada perdagangan Rabu (3/1), besok..
Tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 268,264 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,643 miliar lembar saham senilai Rp5,791 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 191 saham menurun, dan 91 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 596,16 poin (1,99 persen) ke 30.515,30, indeks bursa KOSPI naik 12,16 poin (0,49 persen) ke 22.479,65, dan Straits Times menguat 27,38 poin (0,80 persen) ke posisi 3.430,30.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018