Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kenaikan harga beras khususnya kualitas medium pada Desember 2017 tersebut akibat ada kenaikan permintaan dari masyarakat.
Pada bulan tersebut, masih memasuki musim tanam sehingga pasokan menurun.
"Pada Desember ini merupakan musim tanam, panen raya akan masuk pada Januari-Maret 2018," kata Suhariyanto dalam jumpa pers.
Kenaikan rata-rata harga beras bukan hanya terjadi pada beras kualitas medium saja. Namun, untuk beras kualitas premium tercatat juga mengalami kenaikan menjadi Rp9.860 per kilogram atau naik 3,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.309,00 per kilogram, naik sebesar 2,98 persen.
Dibandingkan dengan Desember 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2017 semua kualitas mengalami kenaikan, untuk kualitas premium sebesar 5,54 persen, medium sebesar 5,04 persen, dan kualitas rendah sebesar 7,52 persen.
Sementara untuk gabah kering panen, selama Desember 2017, rata-rata harga di tingkat petani Rp4.995 per kilogram atau naik 2,69 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.081,00 per kilogram atau naik 2,62 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2017.
Untuk rata-rata harga gabah kering giling, di tingkat petani tercatat Rp5.606,00 per kilogram atau naik 0,22 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.689 per kilogram atau naik 0,01 persen.
Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.534,00 per kilogram atau naik 0,88 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.615,00 per kilogram atau naik 0,62 persen.
Laporan BPS tersebut berdasarkan, 1.473 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama Desember 2017. Tercatat transaksi gabah kering panen sebanyak 65,79 persen, gabah kualitas rendah 20,50 persen, dan gabah kering giling 13,71 persen.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018