Surabaya (ANTARA News) - Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), konsentrasi awan hujan yang sangat besar saat ini masih terjadi di wilayah Indonesia utara katulistiwa, utamanya di perairan. "Karena itu, masyarakat tetap harus waspada terhadap dampak yang mungkin timbul," kata Ahli Meteorologi dan Geofisika BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo ST, di Surabaya, Sabtu. Menurut dia, fenomena hujan deras tetap harus diwaspadai di kawasan tersebut, sebab meski sudah masuk musim kemarau tapi potensi hujan deras masih mungkin terjadi. Sementara itu, untuk kawasan Indonesia lainnya relatif kondusif, meski ada sejumlah wilayah yang juga harus diwaspadai. Di Laut Jawa hampir tidak ada cuaca yang mengkhawatirkan. Tinggi gelombang berkisar 0,75-2 meter. Di Samudera Hindia atau Selatan Jawa tinggi gelombang antara 1,25-2,5 meter. Sedang wilayah yang perlu diwaspadai adalah di perairan Selat Makasar dan periaran Laut Bali bisa mencapai 2,5-3 meter. Hanya saja, kata Eko Prasetyo, berdasarkan pantauan "Wind Waves-05" yang dimiliki BMG Maritim gelombang yang tinggi berpotensi terjadi di sebelah Barat Daya Sumatera. Tinggi gelombang di posisi antara 05 derajat Lintang Selatan (LS)-11 derajat LS dan 90 derajat Bujur Timur (BT)-100 derajat BT tersebut bisa mencapai 3-4 meter. Untuk wilayah Jatim, hari ini dan besok diperkirakan berawan dan berpotensi hujan ringan di beberapa tempat, sehingga masyarakat tidak perlu was-was. Angin saat ini masih didominasi dari arah Timur Tenggara sehingga masyarakat masih merasakan udara dingin, utamanya pada pagi hari suhu udara sekitar 22 derajat Celcius, dampak tiupan angin dari benua Australia yang kini memasuki musim dingin. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007