Surabaya (ANTARA News) - Seorang pemuda di Surabaya, Jawa Timur, tewas dihajar massa setelah diteriaki sebagai pelaku kejahatan jambret, kata seorang perwira polisi setempat.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Wonokromo Surabaya Iptu Risti Tanto, saat dikonfirmasi, Senin, belum dapat memastikan identitas korban.
"Dugaan sementara, korban meninggal adalah pelaku penjambretan. Tapi kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya.
Kejadiannya pada Senin dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB. Menurut keterangan sejumlah saksi yang dihimpun polisi, korban bersama seorang rekannya sedang melarikan diri dari kejaran dua orang lainnya di Jalan Padmosusastro Surabaya.
"Dua orang yang mengejarnya terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan. Keduanya melakukan pengejaran sambil meneriaki targetnya sebagai pelaku penjambretan," ujarnya.
Spontan warga sekitar ikut mengejarnya. Risti menggambarkan, situasi di Jalan Padmosusastro Surabaya pada dini hari itu masih ramai oleh warga yang merayakan malam pergantian tahun baru, sehingga semakin banyak orang yang ikut mengejarnya.
Dua orang target yang diteriaki sebagai pelaku jambret ini berlari ke arah Pasar Pakis Surabaya. Nahas, salah seorang di antaranya kemudian terjatuh karena terperosok jalan berlubang tak jauh dari Pasar Pakis.
Karena seorang lelaki dan perempuan yang sejak awal mengejarnya langsung memukuli seorang target yang terjatuh itu, maka massa lainnya di sekitar tempat kejadian perkara pun ikut menyumbangkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi.
"Korban akhirnya meninggal dunia. Dugaan sementara akibat pukulan benda tumpul di bagian kepalanya," kata Risti.
Polisi sementara menyebut korban sebagai "Mr X". Ciri-cirinya berbadan gemuk, kulit coklat, tinggi sekitar 170 centimeter. Selain itu terdapat banyak tato di bagian tubuhnya. Di antaranya tato bergambar bunga di punggung, tato bertuliskan "I Love" di tangan kanan, tato bergambar hewan dan bunga di dada, serta sebuah tato lainnya di kaki kanan.
Dari korban yang meninggal dunia, polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya sandal jepit warna hitam, helm warna hitam, tali tas warna merah, jam tangan, dan sampo merek "Pantene".
"Kami masih berupaya mengidentifikasi korban, di antaranya mencari kamera CCTV di sekitar TKP, selain mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi," ucap Risti.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018