Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan membentuk sebuah perusahaan induk (holding) untuk mempercepat pembangunan jalan tol Trans Jawa dan mengupayakan pengelolaan ruas jalur cepat itu agar lebih efisien. "Berbeda konsep sebelumnya yang menggabungkan ruas Jakarta - Surabaya, konsep ini dipendekkan hanya sampai Solo saja," kata Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, usai rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian Boediono dan Menneg BUMNB Sofyan Djalil di Jakarta, Jumat. Menurut Menteri PU, melalui pembentukan holding maka pembangunan dan pengelolaan ruas-ruas tol di trans Jawa akan lebih efisien. Seperti penetapan tarif, ucapnya, dengan holding maka besaran tarif tiap ruas tol dapat ditekan hingga Rp400 per kilometer. Pemerintah saat ini masih menyusun konsep pembentukan holding ruas itu. Diharapkan dalam waktu tiga bulan ke depan konsep itu sudah selesai, jelas Djoko. Namun Djoko mengakui pembentukan holding tidak terlalu banyak mempengaruhi konsep percepatan pembebasan lahan. Sedangkan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hisnu Pawenang menjelaskan pada sejumlah ruas dalam koridor tol Trans Jawa saat ini hanya PT Jasa Marga yang sudah beroperasi. Ruas tersebut yaitu Jakarta-Cikampek dan Pelimanan-Kanci. Menurut Hisnu, ruas lainnya saat ini masih ada yang sedang dalam tahap konstruksi maupun pembebasan lahan. Hisnu juga memperkirakan kebutuhan investasi untuk pembentukan holding sekitar Rp23 triliun. Terkait rencana pemerintah untuk menambah besaran landcapping, Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito mengatakan saat ini besarannya masih dibahas. Ia menjelaskan, konsep landcapping itu saat ini sudah diterima oleh pemerintah. "Namun untuk besarannya masih akan dibahas dan didiskusikan," ucapnya. Para investor meminta pemerintah memberikan kepastian besaran landcapping agar ada kepastian biaya lahan bagi investor. Hingga saat ini pemerintah belum menetapkan besaran kelebihan biaya tanah yang akan ditanggung pemerintah. Tarif Mengenai tarif, pemerintah menegaskan tarif jalan tol akan tetap dinaikkan pada Agustus 2007. Kenaikan tarif berkisar 20 persen, tergantung dari angka inflasi selama dua tahun ini. Djoko mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa besar kenaikan tarif jalan tol namun diperkirakan besarannya sekitar 20 persen. Untuk menentukan kenaikan tarif jalan tol, Djoko akan mengacu besaran inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Saat ini masih dihitung prosentase kenaikannya. Ia menambahkan, kenaikan tarif jalan tol diberlakukan untuk semua ruas jalan. Kenaikan ini sendiri dilakukan sesuai dengan amanat undang-undang dan peraturan pemerintah. Djoko juga memastikan, dengan kenaikan tarif jalan tol, pelayanan jalan tol akan membaik. Saat ini, pelayanan jalan tol sendiri diakui belum memuaskan. Hal itu terjadi karena tarif tol di Indonesia adalah tarif yang paling murah di dunia. Tidak ada tarif tol di dunia yang besarnya hanya Rp200 per kilometer, ruas tol Jakarta-Cikampek hanya Rp130 per km. Djoko mengharapkan agar pihak-pihak dapat memahami kenaikan tarif tol. Masyarakat harus mengerti bahwa apabila menginginkan layanan yang bagus maka tarif juga harus disesuaikan sesuai peraturan perundangan setiap dua tahun sekali.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007