Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bangkit dari keterpurukan dan optimistis mampu mendulang perolehan suara signifikan dibanding Pemilu terdahulu dengan perolehan 15 persen suara pada Pemilu 2009. Demikian pernyataan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali saat membuka Mukernas PPP di Bandung Jawa Barat, Jumat. Pernyataan tertulis itu juga diterima ANTARA di Gedung DPR/MPR Jakarta. Surya menjelaskan bahwa realitas Pemilu sejak tahun 1977 menunjukkan suara PPP hingga Pemilu tahun 2004 secara konsisten terus mengalami penurunan. Sepanjang sejarah Pemilu, hanya dua kali suara PPP mengalami kenaikan, yaitu pada pemilu 1992 dan pemilu 1997. Pada Pemilu 2004 yang lalu, suara PPP secara nasional adalah 8,15 persen. Survei yang dilakukan dua lembaga survei nasional terhadap lebih dari 1.000 orang di 33 provinsi pada Pebruari dan Maret 2007 secara terpisah memunculkan jawaban bahwa PPP hanya mendapatkan masing-masing 3,5 persen dan 3,6 persen terhadap pertanyaan. Partai apa yang akan Saudara pilih jika Pemilu diadakan pada hari ini. Surya meminta seluruh jajaran PPP jangan terlalu kaget karena survei tersebut juga memunculkan angka lebih dari 30 persen responden yang belum menentukan pilihan. "Survei ini tentunya tidak dimaksudkan menggambarkan seluruh perilaku pemilih. Namun setidaknya hal tersebut dapat menjadi cambuk bagi kita untuk bekerja lebih keras, mengingat rekam jejak akurasi dari kedua lembaga survei tersebut dalam memprediksi berbagai peristiwa politik di Indonesia," katanya. Surya kemudian mencanangkan target perolehan suara PPP secara nasional pada pemilu legislatif 2009 adalah 15%. Angka ini bukan tanpa dasar. Pada Pemilu 1992 dan 1997 di era Orde Baru, PPP pernah meraih suara 17 persen dan 22,4 persen. Sedangkan pada Pemilu multipartai pertama pada tahun 1999 PPP memperoleh 11,4 persen. Dengan prediksi pemilih yang belum menentukan sikap sebanyak 30 persen. "Manuver-manuver politik yang tepat dalam 22 bulan ke depan, baik di tingkat lokal maupun nasional, saya yakin akan mengangkat suara partai," kata Surya yang juga Menng UKM. Selain itu, PPP adalah satu-satunya partai Islam moderat yang tidak memunculkan perpecahan dalam perjalanan konsolidasi nasionalnya setelah Pemilu 2004. "Suasana ini harus kita pelihara. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, saya mengajak Pimpinan Wilayah segera akhiri konflik dan agitasi yang menimbulkan perpecahan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007