Kudus (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Minggu malam menggelar doa bersama atau istighosah untuk menyambut tahun baru 2018, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diisi dengan pesta kembang api.
Doa bersama yang digelar di Pendopo Kabupaten Kudus itu, mengundang berbagai unsur masyarakat serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) agar budaya merayakan tahun baru dengan cara doa bersama dimasyarakatkatkan karena sesuai dengan kultur Kudus.
"Kami memang ingin mencoba merayakan tahun baru sesuai kultur Kabupaten Kudus, yakni dengan menggelar istighosah," kata Bupati Kudus Musthofa di Kudus, Minggu.
Apalagi, lanjut dia, setelah memimpin selama 10 tahun, berbagai model untuk perayaan malam tahun baru telah dicoba, seperti bernyanyi hingga pesta kembang api telah dicoba.
Untuk kali ini, lanjut Musthofa, dirinya hendak mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen malam pergantian tahun untuk dilakukan instrospeksi diri.
Menurut dia, pergantian tahun merupakan sesuatu yang terjadi setiap tahun, sehingga tidak ada yang istimewa.
Oleh karena itu, dia mencoba, kembali ke garis besar perjuangan dengan menggelar doa bersama.
Dengan model doa bersama, dia mengajak, semua pihak untuk merefleksikan diri masing-masing untuk memperbaiki kehidupan di masa datang.
"Kami optimistis, ketika seorang pemimpin memberikan teladan terhadap masyarakat, tentunya bisa ditiru," ujarnya.
Terkait kinerja pemerintahannya selama ini sudah baik atau belum, kata dia, masyarakat sudah berpertisipasi dengan baik dalam pembangunannya.
Karena dengan evaluasi diri, dia berharap, menyadarkan diri akan kekurangan yang selama ini, sehingga mampu meningkatkan kinerja dan partisipasi dalam pembangunan tahun 2018.
Untuk evaluasi pembangunan di Kudus pada 2017, dia menganggap, cukup bagus, karena dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga pembangunan terus memperlihatkan peningkatan.
Bahkan, lanjut dia, untuk sarana dan prasarana pada tahun 2008 hingga 2017 sarana dan prasarana yang ada sudah mencapai 91 persen.
"Baik jalan, jembatan hingga penerangan jalan sudah tersedia. Meskipun demikian, kekurangan yang ada akan terus diperbaiki," ujarnya. Di antaranya, soal penerangan jalan yang belum hidup, karena memang masih perlu berkoordinasi dengan PLN.
"Kami akan terus mengejar agar pembangunan yang dilakukan bisa dirasakan masyarakat," ujarnya.
Ia berharap, pada tahun 2018 semua OPD bisa meningkatkan kinerjanya untuk pelayanan kepada masyarakat.
Kinerja OPD tahun depan, kata dia, harus bisa berkerja lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Jika kinerjanya masih sama, tentu tidak ada peningkatan, harus lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, kondisi di Alun-alun Kudus tampak terpantau ramai, namun tidak ada suara kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya.
Keramaian juga tampak di Sport Center Kudus, karena lokasinya yang cukup strategis dan tersedia parkir yang luas menarik minat masyarakat untuk mendatanginya. Momen tersebut juga dimanfaatkan para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017